Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Ortu, dan Pendidikan Bermutu

19 September 2025   17:47 Diperbarui: 19 September 2025   17:47 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Steve Debenport/Getty Images diambil dari  thoughtco.com

Namun, proses dan hasil dari pendidikan bermutu akan lebih optimal bila orang tua siswa juga ikut terlibat. Tidak menyerahkan sepenuhnya proses mendidik murid kepada guru dan pihak sekolah.

Mengapa demikian? Salah satu elemen kunci dari pendidikan bermutu adalah pengembangan potensi holistik. Pengembangan seluruh aspek dari diri siswa, mulai dari fisik, mental, emosional, hingga sosial. Bila orang tua tidak terlibat, pengembangan tersebut tidak akan menyeluruh.

Selain itu, sinergi yang baik antara guru, murid, dan orang tua dapat membantu mengurai tantangan belajar yang dihadapi oleh siswa, seperti kesukaran memahami pelajaran, kesulitan berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekolah, atau lainnya. 

Terlebih kondisi setiap murid berbeda antara satu dan lainnya. Bila ada peran orang tua, sudah pasti akan sangat membantu mengatasi hambatan tersebut.

Masing-Masing Memiliki Peran Penting

Guru, murid, dan orang tua memiliki masing-masing peran yang sama penting untuk menghasilkan pendidikan bermutu.

Peran Guru

Guru berperan sebagai pendidik, penyampai informasi, fasilitator, motivator, dan mentor bagi murid. Itu makanya guru diharapkan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk mengajar dan memfasilitasi siswa.

Guru yang berkualitas akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, meningkatkan motivasi belajar, dan membantu murid mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan di abad 21.

Sayangnya, masih ada guru yang rangkap mengajar. Atau mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Latar belakang pendidikannya apa, mengajarnya apa. Tidak satu rumpun ilmu pula. Bila memang menguasai materi tidak terlalu masalah, setidaknya ilmu tetap tersampaikan. Mirisnya, kalau ilmunya juga sama sekali tidak menguasai. Hanya merasa bisa. Akhirnya pembelajaran kurang mendalam.

Salah satu pelajaran yang kerap diampu secara rangkap oleh guru dengan latar belakang pendidikan yang kurang sesuai adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Mungkin karena bahasa ibu, sehingga merasa bisa, lancar. Akan tetapi sebenarnya ada banyak kaidah bahasa Indonesia yang harus dipelajari dengan serius agar siswa mendapatkan ilmunya dengan baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun