Â
Ratusan Siswa SMP di Buleleng Tidak Bisa Baca, 43 Persen Belum Hapal Abjad
Puluhan Siswa SMP di Pangandaran Dilaporkan Belum Lancar Membaca
Miris, Ada Siswa SMA di Tabanan Belum Lancar Membaca
Judul berita di berbagai portal online nasional tersebut sempat membuat heboh para netizen beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak? anak sekolah menengah, baik SMP maupun SMA, yang seharusnya sudah fasih literasi, justru masih belum mampu membaca dengan baik. Bahkan, menghapal abjad. Mirisnya, tidak hanya satu-dua orang jumlahnya, tetapi mencapai ratusan.
Padahal kita sudah berada di abad 21 yang memiliki tantangan semakin kompleks dibanding abad-abad sebelumnya. Bila mencerna kata saja belum bisa, belum lancar, bagaimana bisa menghadapi tantangan di abad ini dengan baik?
Tantangan Semakin Kompleks
Bila dibandingkan dengan abad-abad sebelumnya, tantangan yang harus dihadapi siswa di abad ke-21 kian beragam dan kompleks. Pada abad ini, para murid harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan informasi yang berkembang begitu cepat. Sekaligus, memanfaatkan kedua hal tersebut untuk belajar dan meningkatkan keterampilan.
Persaingan global juga semakin ketat. Dunia sudah seperti one village. Sudah terhubung satu sama lain. Nyaris tak ada lagi sekat. Orang-orang hampir bisa tinggal di negara mana saja yang ia suka, baik untuk menimba ilmu, maupun mencari nafkah.
Keterampilan yang diperlukan juga semakin beragam. Siswa tidak hanya dituntut pintar secara akademis, tetapi juga non-akademis. Tidak cukup hanya pandai berhitung, mengeja huruf, tetapi juga harus mampu berpikir kritis, melakukan kolaborasi, memiliki kreativitas sehingga dapat menghadapi zaman yang terus tumbuh dan berubah.