Siapa yang menyangka  Â
ternyata senyummu dapat menjahit kembali robeknya langitÂ
Dan di hari paling kemarauÂ
engkau yang adalah persembunyian yang paling teduhÂ
membawaku ke ujung senja Â
menyantunkan buasnya masa laluÂ
Dan di hati yang sudah tercabikÂ
genggamanmu yang adalah suaka yang paling kiranaÂ
menuntunku di waktu petangÂ
menjinakkan gamangnya masa sekarangÂ
Siapa yang menyangkaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!