Mohon tunggu...
Cornelia MariaRadita
Cornelia MariaRadita Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Mahasiswa

Selamat Membaca! :)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gundala, "Manusia Harus Perjuangkan Keadilan"

24 September 2020   18:34 Diperbarui: 2 Oktober 2020   15:29 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia sendiri khasus semacam ini cukup marak terjadi, di mana orang-orang yang mempunyai kuasa namun masih haus akan kekuasaan melakukan berbagai macam cara, hingga tak segan mengambil hak hidup orang lain untuk dapat sampai pada posisi itu.

Cara-cara kotor perupa fitnah, kampanye hitam, politik uang masih menjamur di negeri ini. Mereka yang berasal dari latar belakang berada dapat dengan mudahnya ‘membeli’ hal-hal yang sukar sekalipun.

Bagi kaum dominan, tidak ada harapan bagi rakyat kecil. Semua yang diharapkan rakyat hanyalah hal mustahil yang tidak mungkin dicapai.

- Seluruh Rakyat Harus Memperoleh Keadilan yang sama

Rakyat boleh menyuarakan pendapatnya demi kemajuan bangsa, sayangnya terkadang mereka yang menyuarakan pendapat justru dibungkam oleh penguasa.

Namun, bersatunya seluruh rakyat dapat memberantas praktik tersebut. Bersatunya rakyat dapat menciptakan keadilan merata secara perlahan. Bersatunya harapan yang sama dapat membangkitkan semangat keadilan bersama.

soruce: idmtimes.com
soruce: idmtimes.com

 “Mereka-mereka ini kemarin gak punya Harapan. Tapi karna kamu datang, mereka punya”

“Saya sih gak tahu itu hoaks ato engga, tapi bikin semangat. Daripada wakil rakyat, emang mereka mikirin rakyat?”

Dari semangat tokoh Gundala untuk menyelamatkan kaum tertindas dan memperjuangkan keadilan, memunculkan api dalam jiwa orang-orang tertindas untuk berani menghadapi penguasa yang bersikap tidak adil.

The real structure ditunjukkan dalam film ini, di mana warga negara dari semua golongan beserta pejabat seharusnya saling membantu, saling menerima masukan dari bawah maupun dari atas, sehingga berjalan dengan seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun