Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Penyuka warna biru yang demen kopi hitam tanpa gula | suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Di Balik Meja Interview, Apa Sebenarnya yang Dicari HRD?

22 Juni 2025   18:28 Diperbarui: 25 Juni 2025   13:17 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang kandidat muda mengikuti interview kerja dengan fokus, duduk berhadapan dengan HRD di ruang kantor modern yang tenang dan profesional. (Sumber: freepik/yanalya)

Setiap kali duduk di depan meja interview, sebagian besar dari kita mungkin bertanya-tanya: "Apa yang sebenarnya dicari oleh HRD dari kandidat seperti saya?"

Apakah mereka lebih mementingkan jam terbang panjang atau justru potensi besar yang belum sepenuhnya terasah? Apakah pengalaman bertahun-tahun selalu lebih unggul dibandingkan semangat belajar dan kemampuan adaptasi yang kuat?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak asing lagi, apalagi di era kerja yang kini lebih cair dan multidimensi. 

Dunia kerja tak lagi hanya menilai seseorang dari deretan sertifikat atau daftar pengalaman kerja yang impresif. HRD kini memandang lebih dalam - mencari karakter, nilai, dan kemampuan interpersonal yang sejalan dengan budaya kerja perusahaan.

Soft Skills dan Culture Fit: Kartu As yang Tak Tertulis

Dalam banyak kasus, HRD justru menaruh perhatian besar pada soft skills: kemampuan komunikasi, kerja sama tim, cara menyampaikan ide, bahkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan.

Saya pernah membaca sebuah artikel di mana seorang HR professional dari sebuah startup teknologi yang ada di Jakarta, berkata; "Kami seringkali lebih memilih kandidat yang belum terlalu berpengalaman, tapi punya attitude bagus dan cepat belajar, daripada yang pengalaman 10 tahun tapi sulit beradaptasi," ujarnya. 

Culture fit - kecocokan dengan nilai, gaya kerja, dan etika perusahaan - juga semakin dilirik. Dalam tim yang dinamis, kepribadian yang positif, mampu diajak kolaborasi, serta punya growth mindset bisa menjadi pembeda besar. 

Itulah sebabnya dalam banyak sesi interview, pertanyaan-pertanyaan seperti; "Bagaimana kamu menyikapi konflik dalam tim?" atau "Pernahkah kamu gagal? Bagaimana kamu bangkit?" menjadi kunci untuk menilai karakter si pelamar.

Bukan Sekadar Jawaban, tetpi Juga Gestur dan Energi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun