Aku ingin marah padamu,tak patut. Kuurungkan karena aku hanyalah HambaMu yang hina.
Dalam titik yang terikat aku tersentuh,Â
Salah dan dosaku yang mana yang kau sindirkan?
Dinding waktu tak bergeming, aku tak tahu arah jalan pulang, sepertinya memang tak boleh pulang.
Aku harus terus berjalan.
Semakin aku memeluk-Mu,
Aku tersadar bahwa pasrah adalah ujianku
Aku tersadar bahwa ikhlas adalah tantanganku
Aku tersadar bahwa berjuang adalah hartaku
Aku tersadar bahwa bahagia tidak hanya dari dia.
Tuhan, jawablah!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!