Mohon tunggu...
Syaiful Rahman
Syaiful Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya suka membaca dan menulis. Namun, lebih suka rebahan sambil gabut dengan handphone.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Segalanya untuk Tuhan

27 Maret 2024   08:37 Diperbarui: 27 Maret 2024   08:44 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.pexels.com

Bagi seorang muslim, salat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan lima kali sehari semalam. Adapun salat-salat selain itu termasuk salat sunah. Dalam tulisan pendek ini, saya tidak akan membahas itu.

Dalam salat kita biasa membaca doa iftitah. Doa ini memiliki beragam versi. Dalam satu versi, ada sebuah kalimat yang sungguh menyentuh. Kalimat yang benar-benar mendalam dan kepasrahan totalitas seorang hamba kepada Tuhannya.

Terjemah bebas kalimat tersebut adalah "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Tuhan semesta alam." Menurut saya, kalimat ini adalah salah satu deklarasi sebagai bentuk penghambaan secara totalitas.

Saat kita mengucapkan kalimat tersebut maka tak ada lagi kesombongan atau egois dalam diri kita. Rasa memiliki terhadap segala sesuatu pun lenyap seketika. Rasa takut, gelisah, atau khawatir terhadap kehidupan dunia terbakar habis.

Kita tak perlu merasa takut kehilangan harta atau tahta. Kita tidak perlu khawatir berlebihan terhadap kehidupan kita. Kita juga tidak perlu menyombongkan ibadah dan salat kita. Segalanya sudah diserahkan kepada Tuhan.

Karena salat dan ibadah kita peruntukkan kepada Tuhan maka sudah sewajarnya kita melakukan salat dan ibadah sebaik-baiknya. Haturkan salat dan ibadah kita yang terbaik kepada Sang Pencipta dan Sang Pemilik.

Salah satu kisah nyata terkait ini adalah bagaimana dua putra Nabi Adam as melaksanakan ibadah kurban. Mereka, Habil dan Qabil, sama-sama mendapatkan perintah untuk berkurban. Namun, salah satu dari mereka tidak melaksanakan perintah itu dengan sungguh-sungguh. 

Habil melaksanakan ibadah kurban dengan sungguh-sungguh, tulus, dan ikhlas. Alhasil ibadahnya diterima oleh Tuhan. Sementara Qabil melaksanakan ibadah dengan setengah hati dan tidak ikhlas. Alhasil ibadahnya ditolak oleh Tuhan.

Demikian pula dengan hidup kita ini. Bila kita telah mendeklarasikan hidup ini untuk Tuhan maka sudah sewajarnya bila hidup ini dijalankan sesuai dengan aturan-Nya. Jangan sampai kita menjalankan hidup hanya sesuai hawa nafsu belaka. 

Tuhan melalui para nabi dan rasul telah memberikan petunjuk menjalankan kehidupan dengan baik. Al-Qur'an, Hadis, dan petunjuk dari para sahabat, tabiin, tabiit tabiin, dan para ulama adalah petunjuk-petunjuk praktis dalam menjalankan kehidupan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun