Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance

Whatever your problem smile

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Malapetaka

13 Februari 2024   12:31 Diperbarui: 13 Februari 2024   12:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bibir malam gelap terkumpul
Rahasia gelap tersimpan di sudut hati
Malapetaka mengintai dalam bayang kelam
Menari-nari dalam lingkaran kehidupan

Tiada sinar yang menerangi jalan
Hanya redup kesedihan yang menghantui
Malapetaka, ah, ia menyapa dengan senyum
Merayap perlahan, menggenggam erat jiwa

Di balik senyuman palsu, tersembunyi luka
Terukir dalam lembaran masa yang kelam
Malapetaka, kau bukan sekadar mimpi buruk
Kau adalah nyata, kehampaan yang nyata

Namun dalam reruntuhan, kau tak sendiri
Di antara puing-puing, ada harapan yang berkobar
Melintas di angkasa, memancar kegelapan
Mengusir malapetaka, membawa cahaya

Di ujung malam yang kelam, terbitlah fajar
Bersinar terang, mengusir bayang-bayang
Malapetaka pun sirna, kalah oleh kekuatan
Keseruan hidup yang tak tergoyahkan

Meski malapetaka datang dalam gelap
Namun cahaya akan menyinari jalannya
Malapetaka bukanlah akhir segalanya
Namun awal dari kekuatan yang baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun