Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tertinggal Sunset

8 Juni 2016   18:48 Diperbarui: 8 Juni 2016   18:53 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“ Tapi, ….sebaiknya berusahalah, Mas. Demi kebahagiaanmu”.

Aku terdiam. Kali ini, angin laut yang kembali menggoda helai-helai rambutnya. Ia biarkan sebagian menyisir lehernya yang jenjang. Sampaikan padaku aroma parfum yang tujuh tahun lalu akrab menyejukkan penciumanku.

“ Sudah mulai malam, Mas. Istirahatlah..”

Aku tak hendak memperpanjang gundah rasa kami lagi, hingga larut dalam suasana ini. Kami sama-sama tahu. Sisi romantis tempat ini, bisa menipu kami hingga terbawa dalam emosi jiwa. Yang bisa saja menjadi tidak jujur karenanya.

“Rit. Nanti kau turunkan aku di warung depan wisma saja, ya..”

“ Kenapa, Mas?”

“ Mau beli kopi “

“ Astaga! Di wisma tak ada kopi, ya? Duh! Maaf, ya Mas. Aku lupa”.

“ Sudahlah, nggak papa, Bu Rita. Rileks saja..”

Dan malam itu untuk pertama kalinya kami tertawa lepas bersama. Setelah semingguan ini kami terkungkung kebekuan.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun