Mohon tunggu...
Charles Brahmanta
Charles Brahmanta Mohon Tunggu... Wiraswasta

Dengan karya tulis saya akan diingat,melalui sebuah tulisan akan mampu mengungkap tabir kebenaran. Facebook : Charles Sandy Friz Twitter : Charles Friz IG : charlessandyfriz

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kehidupan Hewan yang Penuh Toleransi

13 Desember 2016   17:39 Diperbarui: 13 Desember 2016   17:49 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kumpulan hewan, variety of animals - vector 52644

Konon kabarnya ditengah hutan belantara para hewan sedang hidup berdampingan tanpa ada yang menganggu.

Diantaranya nampak disitu ada keledai, gajah, tikus dan banyak masih lagi.

Perbincangan pun terjadi antara keledai dan gajah.

Gajah bertanya keledai apa kamu sudah makan?

Keledai menjawab sudah kenapa.

Gajah menjawab kalau belum ini masih banyak sisa rumput kebetulan saya tidak habis.

Keledai menjawab nanti saja saya masih kenyang.

Selanjutnya karena sudah merasa kenyang keledai melanjutkan aktifitasnya yaitu bermain.

Ditengah asyiknya bermain keledai disapa sama kambing dan tikus.

Kambing bertanya he keledai lagi ngapain kok asyik banget.

Saking asyik sampai dipanggil kedua kalinya si keledai belum tidak mendengar.

Akhirnya datang lah tikus menganggu keledai.

Dengan sedikit kesal keledai bertanya ada apa kalian menganggu saja.

Si kambing dan si tikus pun bertanya apakah kita boleh ikut bermain.

Ya silakan kata keledai.

Pada akhirnya mereka bermain secara bersama - sama dengan hewan lainnya tanpa ada gangguan.

Kehidupan mereka benar - benar sangat rukun dan tidak ada perbedaan selain itu mereka suka bergotong royong.

Suatu misal katak dan tikus mengalami kesusahan tanpa disuruh gajah serta kambing langsung membantu.

Kehidupan yang begitu damai tanpa ada perbedaan akhirnya dirusak oleh kedatangan singa dan serigala.

Ketika singa dan serigala datang mereka langsung mengatakan kayaknya daging keledai enak juga kalau dimakan.

Keledai menjawab jangan daging saya tidak enak gimana sebagai gantinya rumput saja.

Langsung dijawab serigala yang saya inginkan bukan saja daging keledai tapi saya mau daging kambing juga.

Singa pun mengagungkan  kepalanya sebagai tanda setuju.

Kambing pun akhirnya melirik ke keledai seolah menanyakan gimana ini.

Keledai akhirnya berpikir bersama kawan - kawannya gimana cara supaya saya tidak dimakan.

Setelah kambing dan keledai mendapat ide mereka mengatakan kalau kalian mampu mengalahkan hewan yang selama ini menganggu kita ya silakan kalian bisa menikmati daging kita berdua.

Singa dan Serigala pun menjawab secara serempak siap dimana hewan itu tinggal.

Keledai menjawab hewan itu tinggalnya dekat bukit dibawahnya ada jurang gimana.

Serigala menjawab saya tidak takut.

Pergi lah mereka ke tempat yang dituju.

Sesampainya ditempat singa dan serigala bertanya mana hewan itu.

Kawan - kawan keledai menjawab serempak dengan bukit.

Keledai pun memberi perintah lebih dekat lagi tapi disadari tinggal selangkah lagi mereka masuk ke jurang.

Mereka masih penasaran mana hewan itu.

Jangan - jangan kalian berbohong.

Ada kata kambing kalian harus menghadap ke bukit dan membelakangi kita.

Setelah mereka mau membelakangi akhirnya teman - teman kambing berhasil mendorong hewan tersebut dan jatuh lah kedua hewan pengganggu ke jatuh jurang.

Tawat lah riwayat hewan tersebut kehidupan hewan kembali normal.

Pesan moral yang bisa kita dapatkan adalah kehidupan yang penuh toleransi, dan gotong royong tanpa ada perbedaan.

Cerita ini sebagai contoh agar kita bisa saling memahami akan adanya perbedaan tanpa melihat suku, agama dan ras.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun