Mohon tunggu...
sichanang
sichanang Mohon Tunggu... Gak perlu ucapan terimakasih atas pelaksanaan tugas!

Penulis. Blog pribadi : www.sichanang.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Doa Di Akhir Ramadhan

30 Maret 2025   16:30 Diperbarui: 30 Maret 2025   01:21 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembali fitri...(Sumber foto koleksi pribadi)

"Kepo deh sampeyan bang...," Jimin sedikit melepas tawa menanggapi rasa penasaran bang Ghofar itu.

"Memang bagus sih memperbanyak doa di akhir Ramadhan, apalagi doa memohon ampunan-Nya. Aku sempat iri tadi, kenapa gak melakukan seperti yang sampeyan perbuat, padahal belum tentu kita dipertemukan dengan Ramadhan mendatang."

"Ya tadi sih sudah sempat kumintakan ampunan juga sampeyan. Aku mohonkan ampunan pada hampir semua orang yang kukenal, juga yang gak kukenal. Semoga saja doaku diijabah oleh Yang Maha Pengampun."

"Ah yang bener mas. Maturnuwun loh kalau aku juga sudah sampeyan doakan dan mohonkan ampunan. Gak nyangka kalau ternyata doa yang panjang itu bukan untuk diri sampeyan sendiri. Sekali lagi maturnuwun sanget loh mas."

"Santai saja mas, jangan GR, toh bukan sampeyan saja kok yang tadi kumintakan ampunan. Selain diriku, keluargaku, teman dan kerabatku, semua tetangga yang baik padaku maupun yang kadang kurang bersahabat, semua kudoakan semoga Allah Yang Maha Pengampun membukakan pintu taubat-Nya. Termasuk juga semua pejabat, mulai dari RT, RW, Lurah, Camat, Bupati, Gubernur, sampai Presiden yang kadang khilaf dari amanah yang diembannya juga sudah kumintakan ampunan, semoga usai Ramadhan ini mereka bisa benar-benar menjaga amanah, bisa berlaku adil pada semua warganya, gak lagi mendahulukan keluarga, sanak familinya ketika urusannya adalah kesejahteraan bersama...," Jimin menjeda ketika melihat ekspresi wajah bang Ghofar tampak takjub bukan kepalang.

"... Beneran gak usah GR loh ya bang, tadi aku juga mendoakan dan memohonkan agar semua pejabat mulai  dari tingkat kelurahan hingga pejabat pusat yang selama ini memakai dana untuk kemaslahatan orang banyak tapi dipakai untuk kepentingannya pribadi maupun keluarga juga supaya dibukakan ampunan dan diberi hidayah untuk tobat. Semoga kekhilafan kemarin adalah yang terakhir, semoga semua kembali ke jalan Allah SWT setelah sadar telah melakukan dosa, semoga semua mengakui, menyesali, dan berkomitmen untuk berubah. Aku sangat berharap Allah SWT mengabulkan doa-doaku supaya gak ada lagi mengoplos BBM demi keuntungan pribadi dan kelompoknya, gak ada lagi ormas yang minta THR dengan paksa, gak ada lagi pejabat yang memaksakan anaknya menduduki jabatan padahal sebenarnya gak punya kapasitas, gak ada lagi yang menyunat anggaran untuk pembangunan yang dampaknya bisa menghilangkan nyawa sesama, gak ada lagi buzzer yang membenarkan yang salah, gak ada lagi penyuap dan penerima suap, gak ada lagi penjahat yang lolos dari hukuman karena memainkan keadilan, gak ada lagi orang yang menghina ciptaan-Nya karena status sosialnya, gak ada lagi orang yang menjual ayat-ayat Allah untuk memperkaya diri sendiri, gak ada lagi orang yang meregang nyawa karena kesalahan membuat kebijakan, pokoknya aku berdoa di hari terakhir Ramadhan ini semoga esok pagi mulai dari fajar menyingsing aku benar-benar dipertemukan dengan manusia-manusia yang hatinya fitri, manusia-manusia yang telah mebulatkan tekad untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa. Hari ini aku menjalankan kewajibanku sebagai hamba AllahSWT untuk mohon ampunan dan berdoa, dan aku meyakini bahwa Allah SWT sangat senang akan tobat hamba-Nya. Tobat yang akan menjadi solusi atas berbagai krisis dan permasalahan yang selama ini menimpa manusia."    

Sampai disitu bang Ghofar dibuat melongo. 

"Astaghfirullaahal'adzim... Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung. Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada-Mu Ya Allah...." bang Ghofar pun langsung menangkupkan kedua telapak tangannya untuk memohon ampunan setelah mengetahui begitu mulianya doa yang dipanjatkan oleh mas Jimin di akhir Ramadhan kali ini.

Lalu, sayup-sayup takbir mulai berkumandang.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. La Ilaha Illallahu  wallahu Akbar. Allahu Akbar wa lillahil hamdu...

Selamat idul fitri 1446 hijriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun