Mohon tunggu...
Candra D Adam
Candra D Adam Mohon Tunggu... Lainnya - The Man From Nowhere

Pecinta Sepak Bola - Penulis (ke)Lepas(an)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Paradoks" Belanda dalam Sejarah Sepak Bola Indonesia

14 Januari 2022   10:40 Diperbarui: 28 Januari 2022   03:52 5012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim sepak bola Hindia Belanda di bawah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB), bertanding di Manila pada 1934, dalam Far Eastern Championship Games ke-10. (Dok. KITLV Leiden, via twitter.com/mazzini_gsp)

Sedangkan sebelum era Kompetisi Perserikatan Hindia Belanda, pada 1910 pernah diadakan turnamen Sepak Bola yang bernama Droogdokbeker di Batavia, yang kebanyakan diikuti oleh para Tentara di Hindia Belanda, baik dari Koninklijk Nederlands-Indisch Leger (KNIL) maupun Koninklijk Leger (KL) . Turnamen ini sempat terhenti akibat seorang Perwira mengeluarkan peraturan yang melarang para Tentara yang bertanding melawan Tentara yang berbeda Pangkat.

Dan untuk Kompetisi Sepak Bola Lokal di Hindia Belanda, pertama kali diadakan di Surabaya pada 1902, lalu di Batavia pada tahun 1904, dan di Medan pada 1907. Namun akibat seringnya terjadi perselisihan yang berbuntut perpecahan di antara Klub dan Pejabat, membuat Kompetisi dan Federasi Sepak Bola lokal yang sudah berjalan sering dihentikan dan kemudian dibubarkan.

Di era NIVU, Hindia Belanda bahkan pernah menjadi kontestan Piala Dunia di Prancis pada 1938. Ini sekaligus menjadikan Hindia Belanda (Indonesia) sebagai Kontestan Piala Dunia pertama dari Asia yang pertama. Saat itu ada 3 induk Federasi Sepak Bola di Hindia Belanda, yaitu NIVU, PSSI (Federasi Sepak Bola Pribumi) dan HNVB (Federasi Sepak Bola etnis China). Dan yang diakui oleh FIFA saat itu hanyalah NIVU.

Kemudian sejak kedatangan tentara Jepang dari 1942-1945 praktis NIVU pun bubar. Namun, setelah Jepang menyerah, pada 1945-1950 NIVU kembali lagi dengan nama ISNIS. Setelah tahun 1950, dengan diakuinya Kemerdekan Indonesia oleh PBB, maka FIFA pada tahun 1952 mengakui PSSI sebagai induk Organisasi Sepak Bola di Indonesia.

Jika kita mau melacak lebih mundur lagi, Pada 16 November 1887, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pernah mendirikan sebuah Klub Olah Raga di Kota Medan, dengan Nama Gymnastiek Vereeniging. Di dalam Gymnastiek Vereeniging  sendiri, selain Tim Sepak Bola juga ada Tim Kriket. Pada Waktu itu, Kriket adalah Olah Raga yang lebih terkenal dari Sepak Bola.

Selain Tim Sepak Bola dan Tim Kriket, Gymnastiek Vereeniging sendiri punya Tim Tenis, Tim Senam, dan Tim Atletik. Tim Sepak Bola di Klub Gymnastiek Vereeniging inilah yang tercatat dalam sejarah, sebagai klub Sepak Bola pertama di Hindia Belanda.

Pada awal 1890-an, Gymnastiek Vereniging tercatat pernah menjamu Sebuah Klub Olah Raga dari Penang (Malaysia) untuk Pertandingan Sepak Bola dan Kriket. Pertandingan Kriket diadakan di pagi hari dan di menangkan oleh Tim Penang, sedangkan untuk Sore harinya dilanjutkan dengan Pertandingan Sepak Bola yang menuai hasil seri.

Lalu pada Februari 1893, Klub asal Penang itu berkunjung kembali ke Medan untuk melakukan Pertandingan kembali dengan Gymnastiek Vereeniging. Namun, Klub asal Penang tersebut berhasil memenangkan dua Pertandingan Sepak Bola dengan skor 7-0 dan 4-2. Dan kemudian, kegiatan Sepak Bola dalam Gymnastiek Vereeniging berhenti, sebagian dikarenakan munculnya sebuah Klub Sepeda bernama Deli Wielrders Club pada 1893.

Setelah berdirinya Klub Gymnastiek Vereniging, belum ada catatan yang jelas lagi tentang kegiatan Sepak Bola besar di Hindia Belanda, setidaknya hingga 1899. Karena di Tahun yang sama pada Tanggal 1 Juni, berdiri sebuah klub Sepak Bola lain asal Medan dengan Nama Oostkust Sport Club Sumatra (OSCS) di Medan, yang biasa disebut Sport Club atau SOK. Dan berikutnya, pada1928 berdiri pula Klub Olah Raga lain di Pulau Sumatera, yaitu Sport Vereniging Minang (SVM), di Kota Padang.

Sementara di Pulau Jawa, dalam catatan Sejarah, Sepak Bola Pertama kali Muncul Ketika Bataviasche Cricket-Football Club "Rood-Wit" didirikan pada 28 September 1893 di Batavia (Sekarang Jakarta). Rood-Wit, adalah Klub Olah Raga yang di dalamnya juga terdiri dari Tim Sepak bola dan Tim Kriket. Rood-Wit kemudian secara resmi diakui statusnya pada bulan Mei 1894  oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.

Dan kemudian di Tahun 1894 juga, John Edgar dan Kawan-kawan mendirikan Sebuah klub  dengan Nama Victoria, di Hoogere Burgerschool (HBS) Surabaya. Lalu ada juga Sparta, Klub yang juga dari Kota Surabaya ini berdiri pada Tahun  1895, setahun setelah kelahiran Victoria. Victoria sendiri melakukan Pertandingan pertamanya kontra Sparta Pada Bulan Juni 1896, dengan skor akhir 6-1 untuk kemenangan Victoria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun