Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Usia Beranjak Senja

16 Juli 2022   17:46 Diperbarui: 16 Juli 2022   17:52 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Usiaku beranjak lewati setengah abad,
garam kehidupan telah terbabat.
Bisa bedakan pahitnya kopi dan kehidupan,
walau kondisi belum bisa dianggap mapan.

Kuharap hidupku terus berlanjut,
bukan sekedar ingin tetirah di usia lanjut.
Karena hidup harus bisa bermakna,
dengan berkarya di segala suasana.

Kini banyak teman yang sudah parkir dari kehidupan,
mengisi lembaran baru dengan ragam kegiatan.
Tapi banyak pula yang mengeluh tak berketentuan,
seolah merasa apkir dan mengeluh tidak karuan.


Masa pensiun hanya titik pijak sekedar jeda,
di sekeliling kita butuh kehadiran tuk berkarya.
Banyak cara untuk mengisi hidup di hari tua,
kunjungi kawan atau temani cucu penuh canda.

Jangan paksa diri kembali bekerja mencari nafkah,
Dengan alasan agar penerus generasi tidak kekurangan.

Berapa pun yang kita miliki pasti tak cukup mapan, 

ingatlah bahwa hidup, rezeki, jodoh dan mati sudah ada ketentuan.


Hendaknya hidup harus selalu disyukuri,
atas nikmat  yang selalu Tuhan beri.
Jangan iri dengki dan merasa kekurangan,
karena kekayaan bukan ukuran kebahagiaan.

#RenunganDiri

Bekasi,  Medio Juli 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun