Mohon tunggu...
SedotanBekas
SedotanBekas Mohon Tunggu... Administrasi - ponakannya DonaldTrump

Saya adalah RENKARNASI dari Power Ranger Pink

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Monumen Kela(M)in

17 April 2022   05:24 Diperbarui: 17 April 2022   06:03 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Saudara kekacauan tidak berhenti sampai disitu. kain penutup tiba-tiba saja terbakar tapi warna apinya bukan kuning atau biru seperti biasanya melainkan merah muda. Paduan suara tidak berhenti bernyanyi tapi bukan lagu Indonesia raya melainkan lagu "Lay lay lay lay lay lay panggil aku si jablay." Mereka hilang kendali atas tubuhnya. Kaku, tidak bisa beranjak kemana dan mulut mereka terus bernyanyi seperti biduan organ tunggal. Anjing-anjing yang dibawa polisi juga bertingkah aneh, tidak menggonggong dan tidak mau berpindah dari tempatnya, yang mereka lakukan hanya mengibas-ngibas ekor mengikuti alunan irama lagu yang terus bergema. Polisi dan tantara tak bisa mendekati para ketua partai dan paduan suara, setiap mereka mendekat pasti terpental seolah ada sekat penghalang yang mengeluarkan tenaga dorong yang kuat. Ketika lagu selesai dari atas kelamin raksasa menyemburkan cairan kental berwarna putih pudar. Banyak sekali sampai membasahi sekujur tubuh para ketua partai yang masih tidak bergeming di atas panggung. 

            Saudara pernah lihat orang melakukan tawaf tidak? tawaf itu salah satu rukun yang ibadah haji yang wajib dilaksanakan. Jadi orang-orang yang melakukan tawaf akan berputar mengelilingi kabah sebanyak tujuh kali. Nah orang-orang disana juga melakukan hal semacam tawaf kecuali polisi, tantara, anjing dan orang televisi. Tubuh mereka bergerak sendiri mengelilingi kelamin raksasa sebanyak tujuh kali sambil teriak-teriak "Kelamin lebih jujur dari pada pemiliknya." dengan nada yang hampir serupa yel-yel di acara kuis.

            Seru sekali, saking serunya saya sampai tidak beranjak dari tempat karena tidak mau melewatkan kejadian yang ada disana barang sedikit saja. Film avenger seru tapi menyaksikan kelamin raksasa jauh lebih seru.

            Kosasih mengambil remot, mengganti saluran satu demi satu. Semua yang ditayangkan sama, yaitu kekacauan akibat kelamin raksasa hanya sudut pengambilan gambar saja yang berbeda. Di channel 7 misalnya, gambar diambil dari atas jadi semua bisa terlihat. lalu di channel 8, gambar diambil dari depan panggung jadi kita bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi dari dekat, dan di channel 10 yang biasanya hanya menayangkan film kartun kali ini melaporkan secara live kejadian di Monas.

            "Permirsa saya sedang berada di Kawasan monas, lebih tepatnya di lokasi peresmian monumen kejujuran. Seperti yang bisa anda lihat layar televisi tepat di belakang saya keadaan sangat kacau sekali. Orang-orang berhambur ketakutan. Bisa anda saksikan sendiri ada beberapa polisi dan tantara sedang berupaya menggotong korban yang pingsan akibat terinjak-injak kerumunan. Sebelumnya kejadian tak masuk akal telah terjadi disini yang dimana monumen kejujuran berubah bentuk secara misterius. Dan sampai saat ini belum ada kabar tentang kondisi dari para ketua partai yang terjebak dikarenakan banyaknya orang membuat akses kesana tidak bisa dilalui."

            Suara sirine terdengar sampai ke kamar kami, saya dan Kosasih berjalan mendekati jendela untuk mengintip keadaan diluar sana. Mobil ambulan mondar-mandir tidak henti-henti, ada juga mobil pemadam kebakaran, mobil polisi, mobil tantara. Orang-orang ramai ada yang berlari menuju monas dan ada juga yang berlari ke arah sebaliknya. Jika dilihat yang berlari menjauh adalah orang-orang yang menggunakan baju partai, mungkin mereka yang berhasil menyelamatkan diri dari kekacauan.  

            Kosasih diam, matanya sembab. Saya yakin sekali dia sedang merasa tak enak hati karena sudah menyebabkan keadaan sekacau ini. Lagi dan lagi keistimewaanya membawa petaka. Saya bisa merasakan Kosasih tertekan, bagi yang tidak tahu mungkin banyak yang menginginkan kemampuan istimewa seperti Kosasih karena pasti indah rasanya kalau setiap yang dimimpikan bisa terwujud tapi mereka melupakan satu hal bahwa tak selama mimpi itu indah, dalam hidup juga ada yang namanya mimpi buruk dan saya rasa yang belakang ini dimimpikan Kosasih masuk dalam katagori mimpi buruk.

            "Pemirsa kembali lagi bersama saya Budi Solasi dari channel 10. Saat ini kami sudah berada di luar tenda darurat, tempat sementara para petinggi partai mendapatkan pertolongan medis." 

            Suara dari televisi menyadarkan kami. Kosasih dan saya menjauh dari jendela untuk kembali ke depan televisi.

            "Berdasarkan informasi yang kami dapat Pak Zul yang merupakan ketua partai putih sedang mendapatkan perawatan medis akibat serangan jantung yang dideritanya namun kami tidak bisa memastikan kondisi para ketua partai lainnya yang ada di dalam tenda karena petugas tidak mengizinkan melakukan pengambilan gambar dengan alasan privasi dan keamanan."

            Saya dan Kosasih terus memantau kabar terkini dari televisi. Mengganti saluran dari satu channel ke channel lainnya. Di channel 6 ada laporan live seperti channel 10 tapi lebih baik karena bisa masuk untuk mengambil gambar dan mewawancarai ketua partai langsung dari dalam tenda mungkin karena channel 6 merupakan channel terbesar di Indonesia atau bisa juga karena channel 6 milik salah satu pejabat pemerintah jadi bisa mendapat akses eksklusif ketimbang channel lainnya, wajar jika saya berpikir demikian sebab semenjak Om Kus berterus terang saya selalu berpikiran buruk setiap melihat kejadian yang melibatkan pemerintah dan partai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun