Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jangan Golput, Pilih yang "Jeleknya Paling Sedikit"

30 Januari 2019   17:28 Diperbarui: 31 Januari 2019   04:24 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pastor Magnis Suseno SJ dikenal sebagai tokoh yang menggaungkan prinsip minus malum ini di Indonesia. "Prinsip "minus malum" sebagai landasan pemilih dalam demokrasi elektoral sudah populer sejak Pilpres 2014 silam. Saat itu Magnis Suseno yang mengatakannya. Pemilu bukan untuk memilih yang terbaik melainkan mencegah yang terburuk berkuasa (Tribunnews.com, 05/03/2018). 

Implikasi untuk Pemilu 2019

Dalam setiap Pemilu, sangat langka ada kandidat yang sempurna. Pun dalam Pilpres 2019 ini. Paslon nomor urut 01 dan 02 punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Calon pemilih pun bisa saja suka Capres X, tapi ragu memilih karena ia berduet dengan Cawapres Z. Bisa juga sebaliknya. Bisa jadi Paslon N dan M sama-sama lemah di bidang HAM, tapi toh kadar kelemahan setiap paslon juga berbeda. 

Dalam dilema semacam ini, hendaknya prinsip "minus malum" kita gunakan. Pertimbangkan baik-baik semua kandidat. Kalau memang semua ada kelemahannya, ya pilih yang kelemahannya paling sedikit. Sederhana saja, bukan? 

Memang, golput adalah hak dan memang tak langgar hukum. Akan tetapi, mengapa "harus" golput kalau ada prinsip moral lain yang masih bisa kita terapkan demi kebaikan demokrasi kita? 

Kalau bingung dan ragu, jangan golput. Pilih saja (pasangan) kandidat yang  paling sedikit jeleknya berdasarkan penilaian akal dan hati nurani Anda. Mudah sekali, bukan? -tamat-

http://www.tribunnews.com/regional/2018/05/21/partisipasi-warga-jateng-dalam-memilih-gubernur-cenderung-menurun.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/29/13581761/membaca-makna-golput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun