Mohon tunggu...
Adnan Azhari
Adnan Azhari Mohon Tunggu... Freelancer - Biasa aja, gak usah kepo!

Tidak perlu dikasih tau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Siram Purnama dengan Secawan Kopi

22 Juni 2016   19:02 Diperbarui: 22 Juni 2016   19:06 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyiram Purnama

Kalau boleh, akan kusiram purnama dengan secawan kopi

agar estetika yang ia miliki semakin memukau. 

Boleh jadi orang-orang akan mengira bahwa itu adalah gerhana mendadak 

sebab NASA tidak pernah memprediksikannya.
Dan seorang pelukis akan kegirangan melihat fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya

 mereka akan segera mempersiapkan seperangkat alat lukisnya untuk mengabadikan moment langka itu.
Para penyair akan girang sebab ia mengerahkan segudang kata-katanya hanya karena pemandandangan yang aneh.
Tapi lain halnya dengan foto grafer yang lupa membawa kameranya

mereka akan galau tiada tara lantaran tak sempat mengabadikan purnama tersiram kopi
Dan seorang wanita akan menangis sejadi-jadinya 

lantaran ia ingat betul akan kekasihnya yang selalu menikmati kopi. 

Lalu bagaimana dengan Wartawan? 
Wartawan akan merasa bingung berita mana yang akan ia siarkan 

sebab banyak berita yang harus dimuat untuk konsumsi esok pagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun