Cik Anna yang muncul dari dalam toko berjalan menuju Leta dan menanyakan sesuatu padanya.
" Kenapa tadi kamu memotret kue-kue tart di toko ini ? Apakah kamu menginginkannya, ? " tanya Cik Anna pada Leta.
Leta yang merasa gugup berusaha menguasai dirinya dan menjawab pertanyaan Cik Anna tersebut.
" Iya, Cik. Aku mengidamkan kue tart strawberry ini. Aku sangat menyukainya dan berharap kue ini menjadi hadiah istimewa di hari ulang tahunku hari ini. Tapi harga kue ini terlalu mahal bagiku. Dan aku tak punya uang yang cukup untuk membelinya. "
" Bagaimana kalau aku menggratiskannya untukmu, ? " ujar Cik Anna lagi.
Leta hanya diam. Dirinya sedikit bingung dan seolah tak percaya dengan kalimat yang baru saja di dengarnya.
" Bagaimana kalau aku menggratiskannya untukmu, ? " Cik Anna mengulangi pertanyaannya.
" Tat, tapi kue semahal ini rasanya tak pantas buat diriku, " jawab Leta yang merasa sungkan dan tak pantas menerima hadiah tersebut.
" Kenapa tak pantas. Ambillah ! Sebagai pelanggan setia, dirimu berhak menerima hadiah istimewa ini, " tukas Cik Anna memaksa Leta mau menerima hadiah darinya.
Air mata menetes membasahi pipi Leta. Dipeluknya Cik Anna. Dan dengan suara terbata-bata, Leta mengucapkan terima kasih atas hadiah istimewa ini.
Cik Anna kemudian mengajak Leta masuk ke dalam toko. Sedangkan Amora disuruhnya untuk membungkus kue tersebut.