Mohon tunggu...
Cahyo Bimo Prakoso
Cahyo Bimo Prakoso Mohon Tunggu... Blog

Karyawan swasta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

rinduku padamu

3 September 2025   17:45 Diperbarui: 3 September 2025   17:45 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


kini aku mengerti

mengapa ayahku dulu begitu keras kepadaku

memang hidup tak pernah mudah

ia berarti hanya dengan perjuangan

perjuangan tanpa henti selama masih bisa bernafas


aku sudah lama tak ziarah ke pusaramu

ayah bahkan terkadang aku lupa bagaimana wajahmu

maafkan anakmu ini tak banyak mendengar nasihatmu

tapi terkadang aku masih mendengar suara beratmu

aku rindu padamu ayah


kini aku sendiri mengahadapi dunia ini

kadang ramah namun tak jarang ia memukul saat ku lengah

tak banyak lagi teman teman saat muda

satu per satu mereka punya dunia sendiri

bahkan ada yang sudah tiada lagi


dalam hening sepi terkadang aku merindukanmu

semoga nanti dalam keabadian aku bisa berbincang lagi denganmu

bicara lagi tentang masa mudamu

dengarkan lagi semua nasihat hidupmu





Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Berdebu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun