kini aku mengerti
mengapa ayahku dulu begitu keras kepadaku
memang hidup tak pernah mudah
ia berarti hanya dengan perjuangan
perjuangan tanpa henti selama masih bisa bernafas
aku sudah lama tak ziarah ke pusaramu
ayah bahkan terkadang aku lupa bagaimana wajahmu
maafkan anakmu ini tak banyak mendengar nasihatmu
tapi terkadang aku masih mendengar suara beratmu
aku rindu padamu ayah
kini aku sendiri mengahadapi dunia ini
kadang ramah namun tak jarang ia memukul saat ku lengah
tak banyak lagi teman teman saat muda
satu per satu mereka punya dunia sendiri
bahkan ada yang sudah tiada lagi
dalam hening sepi terkadang aku merindukanmu
semoga nanti dalam keabadian aku bisa berbincang lagi denganmu
bicara lagi tentang masa mudamu
dengarkan lagi semua nasihat hidupmu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: Berdebu
Baca juga: Bayang dari dahan yang Terpotong
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!