Selama berbulan-bulan, Salim mengajarkan Yusuf isi kitab itu, bukan hanya sebagai teori, tetapi sebagai amalan hidup. Yusuf, yang dulunya keras hati, perlahan berubah menjadi pribadi yang rendah hati dan penuh hikmah.
Kembalinya Cahaya
Akhirnya, setelah Yusuf benar-benar memahami makna ilmu tersebut, ia sendiri yang mengembalikan kitab itu ke madrasah. Syekh Ibrahim, yang kini sudah uzur, tersenyum penuh kebanggaan.
"Ilmu sejati bukanlah yang tertulis di atas kertas, tetapi yang tertanam di hati dan diamalkan dalam kehidupan," ucapnya.
Salim pun tumbuh menjadi ulama besar, melanjutkan perjuangan gurunya dalam menyebarkan ilmu. Kitab yang dulu hilang kini bukan hanya sekadar benda, tetapi telah menjadi warisan dalam hati para pencari ilmu.
Cerita ini mengajarkan bahwa ilmu bukan sekadar sesuatu yang dimiliki, tetapi sesuatu yang harus diajarkan dan diamalkan. Seperti cahaya, ia akan semakin terang ketika dibagikan kepada orang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI