"Di tengah padatnya arus kendaraan di Jalan Pangeran Diponegoro, Kenari, Jakarta Pusat, optimalisasi lalu lintas di depan RSCM menjadi krusial demi memastikan mobil ambulans dapat bergerak lancar dan pelayanan darurat tak tertunda."
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. CiptoMangunkusumo, atau yang sering disebut dengan RSCM, merupakan rumah sakit tertua dan prestisius di Kota Jakarta Pusat.
Selama ini, reputasinya sebagai pusat layanan kesehatan unggulan membuat banyak orang rela antre dan bersabar untuk mendapatkan perawatan terbaik.
Sehingga, tidak mengherankan jika area sekitar RSCM selalu ramai pengunjung.
Sebagai warga Jakarta, kita pasti akrab dengan kepadatan lalu lintas di Jalan Pangeran Diponegoro, Kenari, Jakarta Pusat, terutama saat jam sibuk.
Ketika saya melewati jalan tersebut menuju kantor di daerah Senan, saya segera menyadari bahwa kemacetan di depan RSCM bukan sekadar akibat volume kendaraan semata.
Terdapat berbagai faktor yang menyumbang kamacetan, antara lain:
Pertama, pedagang kaki lima (PKL) sering menempati jalur sepeda, menyempitkan akses kendaraan.
Kedua, driver ojek online kerap kali memarkir motornya di bahu jalan, bahkan di atas trotoar menambah hambatan.
Ketiga, keberadaan bajaj yang diparkir panjang di jalur sepeda turut memperlambat arus lalu lintas.
Keempat, pintu masuk dan keluar RSCM menciptakan antrean kendaraan, terutama jika bertepatan dengan lampu merah yang lokasinya tak jauh dari rumah sakit ini.