Moskow kembali menunjukkan agresi militer dengan melancarkan salah satu serangan udara terbesar dalam beberapa pekan terakhir terhadap Ukraina, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai puluhan lainnya.
 Serangan Dahsyat dengan Ratusan Drone dan Rudal
Pasukan Rusia meluncurkan gelombang serangan menggunakan 574 pesawat tanpa awak (drone) dan 40 rudal berbagai jenis dalam operasi pemboman skala besar yang terjadi semalam. Angkatan Udara Ukraina melaporkan berhasil mencegat dan menetralisir 577 dari total 614 proyektil yang ditembakkan.
Serangan ini menargetkan berbagai wilayah Ukraina, tidak hanya fokus pada front timur yang biasanya menjadi sasaran utama, tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah barat yang relatif lebih aman.
Korban dan Kerusakan
Di kota Lviv, wilayah barat Ukraina, satu orang kehilangan nyawa akibat serangan drone dan rudal. Serangan tersebut juga merusak lebih dari 20 bangunan sipil, termasuk rumah-rumah warga dan fasilitas pembibitan.
Sementara di wilayah Transcarpathia, sebanyak 15 orang mengalami luka-luka ketika rudal jelajah menghantam sebuah perusahaan elektronik Amerika Serikat di kota Mukachevo. Fasilitas tersebut diketahui memproduksi mesin kopi dan peralatan rumah tangga lainnya.
 Diplomasi di Tengah Konflik
Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyelesaikan pembicaraan perdamaian dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih. Timing serangan tersebut menunjukkan sikap provokatif Rusia terhadap upaya diplomatik yang sedang berlangsung.
Zelensky menyatakan kesediaannya untuk bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di negara Eropa yang netral, seperti Swiss atau Austria. Namun ia menolak usulan Budapest sebagai lokasi pertemuan, mengingat hubungan dekat Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban dengan Moskow.
 Eskalasi Serangan Udara
Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengonfirmasi bahwa serangan melibatkan berbagai jenis senjata canggih, termasuk rudal hipersonik, balistik, dan jelajah. Sebagian besar serangan berasal dari wilayah barat Rusia dan Laut Hitam, dengan satu rudal diluncurkan dari Krimea yang masih diduduki Rusia.
Serangan terbesar tahun ini terjadi pada Juli dengan 741 target udara yang diluncurkan Rusia, menunjukkan pola eskalasi berkelanjutan dari agresi militer Moskow.
Balasan Ukraina
Sebagai respons, pasukan Ukraina melakukan serangan balasan dengan menyerang kilang minyak di wilayah Rostov Rusia dan depot drone di kota Donetsk yang dikuasai Rusia. Ukraina juga menargetkan berbagai fasilitas militer dan infrastruktur strategis Rusia lainnya.
 Panggilan Bantuan Internasional
Sybiha kembali menekankan kebutuhan mendesak akan sistem pertahanan udara tambahan dari negara-negara sekutu untuk melindungi wilayah Ukraina dari seranga
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI