Mohon tunggu...
Berliani November
Berliani November Mohon Tunggu... Mahasiswa : komunikasi

Tak sekadar menulis, tapi mencoba memahami dunia lewat kata.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rusia Lancarkan Serangan Udara Masif ke Ukraina di Tengah Upaya Diplomatik Trump

23 Agustus 2025   19:07 Diperbarui: 23 Agustus 2025   19:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan perumahan di Lviv terkena serangan udara semalam sumber: Badan Perlindungan Lingkungan (EPA)

Moskow kembali menunjukkan agresi militer dengan melancarkan salah satu serangan udara terbesar dalam beberapa pekan terakhir terhadap Ukraina, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai puluhan lainnya.

 Serangan Dahsyat dengan Ratusan Drone dan Rudal

Pasukan Rusia meluncurkan gelombang serangan menggunakan 574 pesawat tanpa awak (drone) dan 40 rudal berbagai jenis dalam operasi pemboman skala besar yang terjadi semalam. Angkatan Udara Ukraina melaporkan berhasil mencegat dan menetralisir 577 dari total 614 proyektil yang ditembakkan.

Serangan ini menargetkan berbagai wilayah Ukraina, tidak hanya fokus pada front timur yang biasanya menjadi sasaran utama, tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah barat yang relatif lebih aman.

Korban dan Kerusakan

Di kota Lviv, wilayah barat Ukraina, satu orang kehilangan nyawa akibat serangan drone dan rudal. Serangan tersebut juga merusak lebih dari 20 bangunan sipil, termasuk rumah-rumah warga dan fasilitas pembibitan.

Sementara di wilayah Transcarpathia, sebanyak 15 orang mengalami luka-luka ketika rudal jelajah menghantam sebuah perusahaan elektronik Amerika Serikat di kota Mukachevo. Fasilitas tersebut diketahui memproduksi mesin kopi dan peralatan rumah tangga lainnya.

 Diplomasi di Tengah Konflik

Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyelesaikan pembicaraan perdamaian dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih. Timing serangan tersebut menunjukkan sikap provokatif Rusia terhadap upaya diplomatik yang sedang berlangsung.

Zelensky menyatakan kesediaannya untuk bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di negara Eropa yang netral, seperti Swiss atau Austria. Namun ia menolak usulan Budapest sebagai lokasi pertemuan, mengingat hubungan dekat Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban dengan Moskow.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun