Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kado Istimewa Edo

10 Juli 2021   10:37 Diperbarui: 10 Juli 2021   10:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.wikihow.com/images 

Edo yakin itu.

@@@

Kunjungan ke pabrik dalam rangka pelajaran Kimia sudah dilaksanakan sejak setelah pelajaran ketiga tadi. Sekarang, meski sekolah memberi kebebasan untuk boleh langsung pulang, tetapi murid-murid itu tetap harus kembali ke sekolah dulu. Jadi, begitu kunjungan selesai, bis rombongan tiga kelas termasuk kelas Edo dan Vira kembali ke sekolah mereka.

Sepanjang jalan menuju sekolahan, Edo terlihat senang. Ada sebuah rencana di kepalanya selepas kegiatan ini. Dia sudah nitip pesan kepada Satpam sekolah untuk menunggu sampai mereka datang. Alex yang juga mengetahui rencana Edo jadi turut senang. Dia malah nggak sabaran, rencana tersebut segera terlaksana.

Hingga bis rombongan semuanya telah memulangkan anak-anak sekolah yang barusan dari kunjungan tadi. Karena memang telah diperbolehkan pulang, maka kebanyakan dari mereka langsung memilih pulang atau mencari jemputan.

Begitu juga dengan Vira dan beberapa temannya. Mereka segera berniat pulang bareng. Sambil menunggu angkot yang lewat di depan sekolah, Vira dan teman-temannya tadi, duduk-duduk di pinggiran pagar sekolah. Tapi, belum lama setelahnya, tiba-tiba Vira sudah dikelilingi oleh beberapa pengamen yang melancarkan aksinya.

Awalnya Vira bingung dan takut, tapi begitu para pengamen itu melantunkan lagu-lagu dari grup band kesayangannya, Peterpan, Vira jadi berubah antusias. Apalagi mereka membawakannya sedikit beda. Lebih kreatif. Lagu-lagunya jadi lebih enak terdengar.

Dan, begitu lagu terakhir dikumandangkan, Edo dengan langkah yakin mendekati Vira dengan membawa buket mawar merah seperti yang Vira suka.

Tentu saja hal ini mengagetkan Vira. Apalagi para pengamen itu langsung mengubah lagunya menjadi lagu selamat ulang tahun. Vira lebih terperangah. Kaget dan tidak menyangka.

"Selamat ulang tahun, Vira," ujar Edo pelan. Dia nggak peduli kalau ada banyak pasang mata yang memperhatikan apa yang dilakukannya kini. "Aku tahu kamu suka Noah. Tadinya aku mau mendatangkan Ariel ke sini. Tapi, karena mereka lagi sibuk tour, jadi cuma adek-adek pengamen itu saja yang mewakili Ariel."

"Waaaa...," Vira memegangi kedua pipi dengan kedua tangannya, meyakinkan diri dengan apa yang terjadi. "Terima kasih, Do... Mereka ternyata lebih kreatif. Pasti Ariel kesaing."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun