"Ada maksud juga...," potong Alex cuek. Edo diam saja. Keluar main yang biasanya ramai, kali ini nggak terlalu terlihat seperti itu. Ada sebagian kelas yang sedang mengunjungi sebuah pabrik sebagai kunjungan belajar palajaran Kimia. Kelas Edo dan Alex baru kebagian minggu depan.
"Eh, kan kunjungan ke pabrik minggu depan tuh. Kenapa nggak kamu manfaatkan kesempatan itu aja buat memberi hadiahmu itu? Kan harinya pas dengan hari ulang tahunnya Vira? Kebetulan juga kelas dia dan kelas kita barengan kunjungannya. Bener nggak?" cerocos Alex begitu ingat rencana yang akan dilakukan sekolah mereka.
Edo memandang Alex. Dia juga baru ingat ada kegiatan itu.
Wah, ide bagus tuh.
Kan biar sekalian orang tahu, jadi sapa tahu nggak ada lagi yang berani ganggu Vira. Kesempatan deh buat menggaet hati gadis manis berambut panjang itu. Angan Edo jadi sedikit melantur.
"Tapi, mau ngapain dong?"
"Yah elu...," Alex lebih mendekatkan duduknya, "Cari tahu dong, hobi Vira itu apa? Apa yang akhir-akhir ini dia kerjakan? Atau barang apa yang selama ini dia idam-idamkan?"
"Kalo barangnya seharga barang kecil kemaren, gimana?"
"Enggak deh. Enggak." Alex menyibakkan tangannya. "Vira bukan cewek matre begituan."
"Sok tau lu!"
"Eh, gitu-gitu waktu kelas satu kan gua pernah sekelas sama dia. Kenal deh gua sama dia."