Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kado Istimewa Edo

10 Juli 2021   10:37 Diperbarui: 10 Juli 2021   10:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.wikihow.com/images 

"Tapi, apa?" tanya balik Edo. "Gua juga belum belajar buat ulangan besok. Kan jadi tambah repot jadinya."

Alex memandangi Edo.

Mesti ngomong apalagi dia?

@@@

Siang menjelang sore ini begitu cerah. Biar nggak terik, tapi tidak ada tanda-tanda sore dan seterusnya bakal meredup. Padahal kemaren malam sempat hujan deras mengguyur bumi. Mungkin karena hal itu pula hawa sekitar jadi terasa sejuk. Matahari yang dari pagi bertengger tidak bisa seenaknya gagah-gagahan memberi sinar terangnya. Seperti ada pelapis yang membuat sinarnya itu nggak langsung bisa mengenai kulit.

Dan, di waktu seperti ini, Edo sedang merenung di angkot. Sembari menunggu angkot berjalan karena ada lampu merah di depan, pikiran Edo menerawang kemana-mana. Penuhnya orang di dalam angkot tidak mengusik pikirannya yang sedang merenung tadi.

Mendadak ada dua orang anak kecil dan seorang dewasa memberi salam dari pinggir pintu angkot. Tak lama mulai terdengar intro dari beberapa alat musik sederhana yang mereka bawa. Alunan gitar, okulele serta biola yang menyampaikan intro lagu itu mengusik Edo.

Kayaknya intro lagu ini sangat Edo kenal.

Benar saja.

Laki-laki yang lebih dewasa dari dua anak kecil tadi mulai bernyanyi. Dan, lagu yang dinyanyikan laki-laki itu adalah lagu Noah  yang berjudul "Separuh Aku". Pantas saja kupingnya sangat hafal.

Edo sebentar menikmati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun