"Kenapa emang? Kan gampang. Kamu tinggal beliin dia kaset penyanyi atau grup band kesukaan dia, beres toh?"
"Itulah yang kubilang sulit," Edo terduduk di bangku kelasnya. Mukanya menampakkan keseriusan.
"Emang kenapa?" Alex makin penasaran.
"Vira tuh sekarang ini lagi demen banget sama Noah. Katanya, dia hapal semua lagu grup itu."
"Terus...???"
"Kalo gua ngasih CD Noah atau semua pernik yang berbau grup itu, pasti dia udah punya. Lha kalo udah punya, buat apa gua kasih dong?"
"Yah... namanya juga dikasih kado, Do... Masa iya yang dikasih nggak mau terima?"
"Itu sih gua nggak meragukan. Tapi, kan kado gua udah nggak istimewa lagi judulnya karena dia udah punya. Jadi dobel kan?"
"Iya yah..." Alex menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal. Dia yang tadinya nggak ikut bingung. Sekarang malah bingung. Apalagi kalau ingat ulang tahun Vira tinggal 3 hari lagi. Gimana caranya Edo mempersiapkan semua dalam waktu singkat begitu? Apalagi juga disela-sela itu ada ulangan Matematika dan Sejarah yang bahannya seabrek. Waaahhh...
"Sudahlah. Kalo emang nggak bisa ngasih ke dia, ga pa-pa lah," suara Edo mulai menurun, putus asa.
"Yaaaaa..., jangan nyerah gitu dong, Do...," Alex menyemangati sahabat baiknya itu lagi. "Cari jalan lain deh. Pasti bisa."