Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nightmare Basement

30 Agustus 2021   14:07 Diperbarui: 30 Agustus 2021   15:20 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan yang membuatku lebih kesal adalah ayah membentakku dan mengatakan padaku bahwa suka atau tidak suka, aku harus ikut apa yang ayah katakan. Ayah tidak pernah memikirkanku, pikirku. Yang ayah perdulikan hanya pilihan dan pekerjaannya saja. Mungkin aku hanyalah nomer kesekian untuknya. “ Seandainya ibuku ada di sini, ia pasti tidak akan membiarkanku seperti ini? “ Ucap diriku pelan. 

Masa bodohlah dengan semua itu, aku tidak perduli ! “ Ucapku marah. Dengan senyuman sinis, aku merasa sangat puas, pasti ayahku sedang sibuk mencariku saat ini. Biar saja, pikirku

Oke, ada baiknya aku memperkenalkan diriku terlebih dahulu. Nama lengkapku Rifki Putra Sastranegara, teman dan keluargaku pada umumnya memanggilku dengan sebutan Rifki atau Putra, usiaku 11 tahun, tinggiku 167 cm, kulitku lebih terang dari ayah, mungkin karena aku membawa gen dari ibuku yang kulitnya sangat putih, aku memiliki sebuah tanda lahir berupa tahi lalat kecil tepat di tengkukku, aku menyukai pelajaran Sejarah dan Matematika. 

Aku termasuk anak yang pintar karena selalu menjadi juara kelas. Aku orangnya penakut, egois, manja, agak cengeng tetapi menyukai sesuatu yang bisa meningkatkan adrenalin terutama yang berhubungan dengan hal – hal mistik. 

Satu lagi, orang-orang sering bilang wajahku mirip dengan Aliando Syarif, salah satu pemeran utama sinetron di televisi swasta kenamaan berjudul Ganteng- ganteng serigala. Tapi aku tidak merasa demikian, aku hanyalah seorang anak biasa, yang tidak terlalu menarik. 

Menurutku hal yang menarik tentang diriku, bahwa sewaktu lahir ke dunia ini aku terbungkus oleh kulit atau sarung ketuban dari rahim ibuku dan menurut kepercayaan orang – orang zaman dulu, dengan kondisi kelahiran seperti itu, aku bisa melihat mahkluk halus. 


Hal inilah yang membuatku tertarik pada cerita - cerita seram dan hal itu pula yang sering membawaku pada masalah. Karena arwah - arwah gentayangan itu sering merasa terganggu dengan kehadiranku dan tidak sedikit dari mereka yang ingin menyakiti atau menakut-nakutiku.

Ayahku bernama Hamid Aidil Sastranegara, biasanya rekan - rekan kerja ayah memanggilnya Hamid, usianya 35 tahun, ayah memiliki tinggi badan 189 cm, kulitnya coklat, tubuhnya atletis. Aku merasa bahwa ayahku adalah ayah paling keren di dunia ini dan ia sangat berwibawa, bila aku bandingkan dengan ayah - ayahnya temanku. 

Aura dan kharismanya luar biasa terutama kalau ayah diminta untuk memberikan sambutan pada acara - acara penting. Ayah adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang setiap satu tahun sekali akan dipindahtugaskan ke salah satu tempat di wilayah Republik Indonesia, ia baru memperoleh gelar Masternya di bidang Ilmu komunikasi, ia sangat tampan dan terlihat sangat cerdas, olahraga lari adalah salah satu hobbynya. 

Dan satu lagi ia adalah teladanku. Aku ingin seperti dia, walau terkadang aku sering terlibat pertengkaran dengannya tetapi aku sangat menyayanginya. Aku adalah satu-satunya anak dikeluargaku. Aku berpikir mungkin karena aku adalah anak tunggal, membuatku sulit berinteraksi dengan ayah karena sifatku yang terlalu egois. 

Aku hanya tinggal berdua dengan ayah. Ayah telah bercerai dengan ibu sewaktu aku berusia tujuh tahun, karena ayah mendapati ibuku berselingkuh dengan teman kantornya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun