Mohon tunggu...
Benny Wirawan
Benny Wirawan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kedokteran dan blogger sosial-politik. Bisa Anda hubungi di https://www.instagram.com/bennywirawan/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Narsih, Bagian Dua

30 Januari 2019   16:30 Diperbarui: 30 Januari 2019   16:32 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tak usah berbohong. Kalau orang melihat kita sekarang tak akan ada yang menebak kita kembar. Aku terlihat lima tahun lebih tua, padahal kau lah yang kakak," kata Asih menggoda.

"Hanya lima menit," jawab Narsih, sedikit tertawa.

Keduanya terdiam. Walau banyak yang ingin mereka bicarakan tak ada yang tahu bagaimana caranya memulai. Jam dinding berdetak detik demi detik sambil kecanggungan menggantung di antara kedua kembar itu.

"Jadi," kata Narsih memecah kecanggungan, "apa saja kegiatanmu seminggu ini?"

"Sama saja seperti biasa," jawab Asih, lega kakaknya bicara lebih dulu. "Pagi aku membuatkan sarapan untuk Mas Bram dan Adinda lalu kami semua berangkat. Mas Bram ke kantornya, aku pun bekerja setelah mengantar Adinda."

"Malam harinya? Bagaimana usahamu membuatkan adik kecil untuk Adinda?" tanya Narsih menggoda. Asih tertawa kecil dibuatnya.

"Masih berusaha. Aku dan Mas Bram bekerja keras untuk itu," kata Asih tertawa.

"Semoga usahamu segera berhasil. Aku tak sabar menjadi tante."

"Amin," kata Asih.

Kesunyian kembali menguasai meja itu, sunyi yang canggung. Beberapa saat sunyi berkuasa hingga akhirnya diinterupsi pelayan yang datang membawa pesanan. Asih melipat tangan dan menundukkan kepala, berdoa syukur pada Tuhan atas berkat makanan, sementara Narsih melihat sambil memotong-motong kuenya. Narsih sudah tidak pernah berdoa, mungkin sudah lupa bagaimana caranya.

"Omong-omong kegiatan," Asih membuka pembicaraan sambil mengaduk saladnya, "apa kau ada rencana hari Minggu ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun