Investasi lain dulu, rumah belakangan: seperti reksa dana, saham, atau tanah di daerah
Bagi sebagian orang, rumah tidak lagi prioritas pertama. Mereka lebih memilih kebebasan finansial, traveling, mengembangkan karier, atau membangun usaha. Rumah bisa menunggu. Dan itu tidak salah.
Menimbang Realitas, Bukan Sekadar Mimpi
Memiliki rumah adalah impian banyak orang, namun bukan satu-satunya ukuran keberhasilan hidup. Yang penting adalah mengambil keputusan berdasarkan data dan kemampuan nyata, bukan sekadar tekanan sosial atau gengsi.
Bagi anak muda yang sedang mempertimbangkan mengambil KPR, maka lakukan simulasi menyeluruh. Tinjau juga aspek legalitas, lokasi, potensi pertumbuhan nilai properti, serta kemungkinan menyewakan jika sewaktu-waktu pindah. Jangan tergesa-gesa hanya karena merasa "sudah waktunya".
Sebaliknya, bagi yang memilih menunda atau tidak mengambil KPR, itu pun sah-sah saja. Tidak ada keharusan bahwa usia 30 harus punya rumah. Lebih penting adalah tetap bisa hidup sehat, bahagia, dan aman secara finansial.
Rumah Itu Penting, Tapi Hidup Jauh Lebih Penting
KPR bisa menjadi jalan menuju rumah impian, tapi juga bisa jadi jebakan jika tidak dihitung dengan hati-hati. Maka sebelum meneken akad kredit, tanyakan pada diri sendiri: apakah saya siap berkomitmen untuk 20 tahun ke depan, dalam kondisi apa pun?
Jika belum yakin, tak perlu merasa bersalah. Masih ada banyak jalan menuju kenyamanan hidup---dan rumah hanyalah satu di antaranya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI