""Ayu, sabar kenapa aku nanti kan bisa ketemu kamu lagi to."
"Gak mungkin."
"Aku janji."
"Eh ngapain sih kamu sama Irin, gak takut apa sama suaminya?"
"Takut lah, tapi kan gak ada, lagi pergi."
"Ih dosa tau, mending sama aku lah."
"Iya nanti, pasti."
"Ingat, meski kamu aku anggap kakakku, kamu tetap lelakiku, meskipun kamu terkadang menjengkelkan dan nggilani."
"Ha ha ha apanya yang nggilani Ayu sayang."
"Embuh, pikir sendiri. Aku kehilangan kebersamaan kita sejak kamu kenal dia kak."
"Kamu sendiri yang diem, aku sering halo halo kamu."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!