Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Bukan Pelakor

15 September 2019   17:41 Diperbarui: 15 September 2019   17:55 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Rabu pagi, aku kondisikan semua siap tanpa kecuali, anak-anak aku pesankan ojol untuk pergi sekolah, karena aku jarus lebih pagi membantu merias.

Suara sepeda motor berhenti di depan rumah.
Aku segera keluar menyambut utusan mbak Ayu, tapi kog laki-laki.

"Maaf mau cari siapa?" Aku bertanya saat melihat fia akan mengetuk pagar.

"Ini rumah Irin ya?"

"Tanpa basa basi pakai embel embel langsung dia sebut nama.


"Iya."

"Aku diminta Ayu jemput kamu, ayo sudah ditunggu."

"Tapi," kalimatku menggantung.

"Ayu bilang GPL, cepetan sudah mengantri yang mau dirias."

"Masih dengan ragu aku naik ke boncengan. "Ah mbak Ayu kog gak bilang kalau yang jemput laki-laki." Aku menggerutu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun