2.2 Cara Kerja atau Proses Teknologi Blockchain dan Cryptocurrency
Perkembangan pesat blockchain dan cryptocurrency dimulai dari suatu artikel berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System” yang diupload pada suatu mailing list cryptography di metzdowd.com pada bulan Oktober 2008 dan ditulis oleh seseorang atau sekelompok orang yang menamakan dirinya Satoshi Nakamoto. Perangkat lunak Bitcoin yang pertama (Versi 0.1) tersedia di situs platform untuk pengembang perangkat lunak open-source Sourceforge.net pada Januari 2009. Bitcoin merupakan cryptocurrency pertama yang menggunakan Distributed Ledger Technology (DLT) atau teknologi blockchain. Penerbitannya tidak dilakukan oleh suatu bank sentral, tetapi dikendalikan oleh jaringan komputer yang terdesentralisasi. Jaringan ini bergantung pada cryptography untuk mengatur pasokan uang dan mencatat siapa saja yang memilikinya. Kalau bank mencatat posisi akun nasabahnya pada buku/ledger, Bitcoin juga menggunakan buku/ledger namun ledger tersebut tersebar, dicatat dan dikonfirmasi secara bersama-sama melalui jaringan komputer di Internet. Karena tersebar, ledger tersebut disebut Distributed Ledger.
Setiap partisipan dalam sistem Bitcoin memiliki salinan dari setiap transaksi yang diatur dalam blok-blok. Setiap blok secara cryptography terhubung dengan blok sebelumnya, sehingga membentuk tautan blok (blockchain) yang merupakan catatan historis transaksi yang pernah terjadi dan terkonfirmasi oleh partisipan. Blockchain tersebut berlaku sebagai distributed ledger. Sistem dari bitcoin didesain sedemikian rupa sehingga catatan pada blok-blok awal secara efektif tidak mungkin untuk diubah. Transaksi yang telah terkonfirmasi tidak bisa dibalikkan atau dihapuskan. Hal ini disebabkan karena banyaknya kombinasi kunci cryptography yang mungkin dan setiap ledger di setiap partisipan harus diubah pada saat yang sama, apabila ada partisipan yang mau mengubah catatan yang telah ada pada blockchain. Dalam hal Bitcoin, pengubahan pada suatu transaksi di suatu blok harus konsisten dengan informasi transaksi pada blok-blok sebelumnya secara historis.
Secara fundamental, perbedaan Bitcoin dengan mata uang pada umumnya adalah: (1) dapat dimiliki oleh siapa pun tanpa izin dari bank atau pemerintah, kemudian (2) dapat dikirim ke siapa pun yang memiliki dompet elektronik (Bitcoin Wallet), serta (3) transaksi sangat transparan karena ‘censorship resistance’[1]. Dalam perkembangannya, Bitcoin memiliki pesaing cryptocurrency lainnya. Persaingan tersebut terutama dalam hal karakteristik yang mencerminkan uang digital yang ideal. Sifat dari uang digital yang sempurna adalah[2]:
Aman: menggunakan teknis enkripsi kualitas tinggi untuk memastikan keamanan transaksi
Anonim: transaksi dapat dilakukan secara privat dan hanya dapat diakses oleh pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut saja
Portabel: independen terhadap lokasi fisik dan dapat ditransfer dari satu jaringan ke jaringan lainnya