Mohon tunggu...
Tengku Muhammad Bariq
Tengku Muhammad Bariq Mohon Tunggu... Penulis - Yoo saya nulis hanya untuk senang senang

Blogging untuk tulisan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa yang Anda Perlu Tahu tentang Aset Kripto

16 Mei 2019   08:58 Diperbarui: 16 Mei 2019   10:52 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

2.1          Definisi Uang Kripto (Cryptocurrency)

            Sebelum membahas lebih lanjut mengenai manfaat dan resiko dari Uang Kripto (Cryptocurrency) maka penulis akan membahas terlebih dulu istilah yang sering dipergunakan di bidang aset digital dan Uang Kripto (Cryptocurrency), serta mengapa penulis menggunakan istilah Aset Kripto dibandingkan dengan istilah yang lebih popular yaitu Uang Kripto (Cryptocurrency).

            Uang Kripto (Cryptocurrency) merupakan salah satu kategori digital assets atau virtual assets. Digital assets atau sering juga disebut sebagai virtual assets adalah representasi digital dari suatu nilai yang diterbitkan oleh pihak yang bukan merupakan bank sentral ataupun otoritas publik, yang tidak harus terkait langsung dengan mata uang fiat. Meskipun demikian, digital assets tersebut dapat diterima sebagai alat pembayaran yang dapat ditransfer, disimpan maupun diperdagangkan secara elektronik. Apabila dipergunakan sebagai alat pembayaran maka digital assets itu disebut sebagai mata uang digital (Digital Currency).

            Mata uang digital (digital currency) dapat diterbitkan oleh perusahaan atau terkait dengan aplikasi on-line tertentu. Sebagai contoh; Amazon coin, Facebook credits, dan Microsoft points adalah contoh-contoh dari digital currency yang diterbitkan dan dijamin nilainya oleh perusahaan yang menerbitkan. Sedangkan saat ini banyak mata uang digital (digital currency) terkait dengan aset-aset digital yang terdapat pada permainan online (multiplayer online games maupun life simulation games). Mata uang digital (Digital Currency) tersebut dapat digunakan untuk melakukan jual beli terhadap aset-aset tersebut.

 

 

 

 

Gambar 1: Pembagian Digital Currency

 

            Kelemahan dari jenis-jenis mata uang digital (digital currency) ini adalah adanya risiko double spending. Hal ini terjadi karena mata uang digital (digital currency) atau token tersebut dapat digunakan lebih dari satu kali akibat formatnya yang berupa file digital yang dapat diduplikasi atau diubah. Hal ini dapat diatasi dengan cryptocurrency. Cryptocurrency adalah digital currency yang tidak menggunakan pengaturan tersentral tetapi menggunakan algoritma desentralisasi peer-to-peer dengan basis cryptography. Dengan teknologi ini, meskipun nilai satu jenis cryptocurrency tertentu sama, namun masing-masing satuan merupakan sesuatu yang unik sehingga tidak memungkinkan terjadinya double spending. Cryptocurrency ini merupakan native token (digital currency atau token) yang secara natural muncul dari teknologi blockchain. Native token ini pada awalnya berfungsi sebagai sarana untuk memberikan insentif bagi pengguna atau pengembang awal. Setelah berkembang token ini bisa digunakan untuk menjalankan satu atau beberapa dari fungsi mata uang.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun