Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Bangga Mencela Orang

16 Oktober 2023   06:01 Diperbarui: 16 Oktober 2023   07:19 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dengan memahami makna berkorban secara utuh, baik bagi mereka yang telah hidup berkecukupan ataupun yang belum hidup berkecukupan, hendaklah dapat memaknai arti berkorban secara luas; Dan yang pelaksanaannya tidak harus menunggu hari Raya Haji, tetapi dilakukan kapan saja.

Bagi mereka yang setiap hari Raya Haji telah mampu merayakan dengan penyembelihan hewan kurban alhamdulillah. Namun tampaknya akan lebih mulia bila di luar waktu tersebut dapat berkorban dengan memberikan sebagian hartanya dengan ikhlas tanpa pamrih kepada mereka yang membutuhkan, tanpa adanya sekat -- sekat agama yang memisahkan mengingat manusia adalah umat yang satu.

Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 213. Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

Akan lebih baik bila nilai korban yang diberikan, dapat digunakan oleh si penerima sebagai modal usaha. Dengan demikian diharapkan kedepannya secara bertahap dapat meningkatkan status, dari orang yang belum hidup berkecukupan menjadi orang yang hidup berkecukupan. Sehingga pada gilirannya akan dapat berkorban juga dengan memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan.

Bila kita telah dapat memaknai berkorban seperti uraian sebelumnya mudah -  mudahan Allah mengizinkan, jurang pemisah antara kelompok orang yang hidup berkecukupan dengan kelompok orang yang hidup belum berkecukupan semakin tipis, dengan muara akhir akan terjadi keseimbangan atau keharmonisan diantaranya.

Dengan demikian mudah -- mudahan pengorbanan yang dilakukan, tidak hanya diingat saat penyembelihan hewan kurban, tetapi  akan dikenang sepanjang hayat paling tidak oleh si penerima korban. 

Demikian kiranya makna berkorban dalam arti luas, sehingga dapat meningkatkan kepekaan kita terhadap segala keadaan yang berjalan secara tidak seimbang atau tidak harmonis. Peningkatan kepekaan akan menjadi lebih bermakna, bila kita dapat mengimbanginya dengan sifat tanggap kita. Artinya, kita tanggap bertindak atau berbuat untuk memulihkan keadaan yang tidak seimbang atau tidak harmonis, menjadi suatu keadaan yang seimbang atau harmonis.

Selanjutnya mari kita mengaji Al Qur'an surat Al Maa'uun.

Al Qur'an surat Al Maa'uun ayat 1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Al Qur'an surat Al Maa'uun ayat 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

Dari ayat -- ayat tersebut seseorang dikatagorikan mendustakan agama, manakala orang tersebut menghardik anak yatim. Pernyataan ini hendaklah tidak diartikan secara harfiah saja, yang artinya tidak menghardik hanya ditujukan kepada anak yatim saja. Tidak! Sekali lagi tidak!

Kita hendaklah menyadari bahwa anak yatim adalah merupakan gambaran keadaan yang tidak seimbang atau tidak harmonis, karena anak tersebut sudah tidak mendapat cinta atau kasih sayang dari dua orang tuanya. Oleh karena itu adalah kewajiban kita untuk memberikan rasa cinta, kasih sayang, dan bukan malah menghardiknya.

Namun demikian hendaklah kita sadar, sehingga dapat menangkap pesan terselubung yang ada didalamnya. Sesungguhnya kita diberi petunjuk untuk selalu mengedepankan rasa kasih sayang dalam bertingkah laku, dalam berbuat, dan dalam bertutur kata sehari -- hari; Bukan hanya kepada anak yatim, bukan hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada sesama makhluk ciptaan Allah.

Dan inilah pewujud - nyataan atau pengamalan atau pelaksanaan dari Al Qur'an surat Al Faatihah ayat 1. Bismillahirrohmanirrohim yang dalam bahasa Indonesianya berarti Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 

Dengan demikian, mudah -- mudahan dapat menjadikan kejelasan bagi kita bahwa bismillahirrohmanirrohim .....................

Tidak berhenti pada ucapan saja,

tetapi terwujud dalam tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata kita sehari -- hari.

Al Qur'an surat Al Maa'uun ayat 3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.   

Senada dengan ayat sebelumnya bahwa seseorang juga dikatagorikan mendustakan agama, manakala tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Pernyataan ini hendaklah tidak hanya ditujukan kepada lahiriah saja, yang artinya lalu memberi makan atau sekedar menganjurkan memberi makan orang miskin. Tidak! Sekali lagi, tidak!

Mengapa? Karena kita ingat, dan sadar bahwa manusia itu terdiri atas dua unsur besar yaitu unsur lahir atau nyata, dan unsur batin atau gaib yang merupakan satu kesatuan bulat dan utuh. Oleh karena itu agar tidak terjadi keadaan yang tidak seimbang atau tidak harmonis, maka yang wajib diberi makan ya tidak hanya lahiriahnya saja, tetapi batiniah juga wajib diberi makan. 

Kita mengetahui agar manusia mempunyai tubuh yang sehat, hendaklah diberi asupan yang akrab disebut dengan 4 sehat 5 sempurna. Artinya, asupan yang berupa makanan tadi hendaklah memenuhi persyaratan tertentu. Yaitu makanan harus cukup karbohidrat, cukup protein, cukup sayuran, cukup buah-buahan, serta akan lebih sempurna lagi kesehatan tubuh kita bila dilengkapi dengan unsur ke lima yaitu minum susu. Dengan demikian seseorang akan mendapat kesehatan prima, sehingga dapat beraktivitas sehari - hari secara optimal.

Tetapi bila hanya itu yang dikerjakan, berarti kita belum dapat membantu orang untuk dapat mencapai keseimbangan dalam diri seseorang. Mengapa? Karena yang diberi asupan baru lahiriahnya saja agar menjadi sehat, dan bugar. Padahal manusia terdiri dari dua unsur.

Lalu batiniah diberi asupan apa, dan bagaimana cara untuk memberi asupan berupa makanan yang sehat, dan menyehatkan bagi batiniah?

Tidak lain adalah melaksanakan segala perintah, dan petunjuk Allah dengan baik dan benar.

Uraian tersebut bermula dari pandangan kita, yang secara sadar dapat melihat keadaan yang tidak seimbang atau tidak harmonis yang terjadi di sekeliling kita. Lebih penting dari pandangan keluar tersebut adalah pandangan ke dalam diri kita sendiri.

Artinya kita harus ...................

Berani, dan jujur mengakui kesalahan atau kekhilafan 

lalu bertindak untuk memperbaiki bila kita

ingin memelihara kesucian diri.

Seberat dan sepahit apapun itu, secara sadar kita harus jujur dan berani mengoreksi diri sendiri. Bila sudah baik dan benar artinya sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah alhamdulillah, tetapi bila belum mari kita perbaiki karena apapun yang terjadi atas diri kita disebabkan oleh perbuatan kita sendiri.

Al Qur'an surat Asy Syuura ayat 30. Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).

Untuk selanjutnya mari kita membiasakan untuk melihat ke dalam diri sendiri, dan jujur mengakui manakala perbuatan, tingkah laku, dan tutur kata kita sehari -- hari belum sesuai perintah dan petunjuk-Nya.

Al Qur'an surat Al Humazah ayat 1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.

Hendaklah kita sadar bahwa dalam perintah, dan petunjuk Allah terkandung di dalamnya juga merupakan ujian. Oleh karena itu, bila tidak pandai menyikapi tentu akan menjerumuskan kita ke lembah sesat. Benarkah? Benar! Silahkan diperhatikan dengan baik kebiasaan orang atau diri sendiri, dan mari diakhiri agar tidak terjerumus semakin dalam.

Siapapun orangnya apabila sekali waktu mengumpat dan atau mencela orang lain, secara tidak sadar orang tersebut akhirnya akan menjadi kebiasaan mengumpat dan mencela orang. Bahkan orang tadi merasa tidak puas, dan tidak merasa bangga bila bangun tidur tidak mengumpat dan atau tidak mencela orang lain; Lebih -- lebih bila sudah ada benih -- benih kebencian dalam benak si pengumpat atau si pencela, bibir terasa gatal bila bangun tidur tidak mengeluarkan umpatan atau celaan.

Oleh karena itu janganlah merasa puas dan bangga dapat mengumpat dan atau mencela atau melakukan perbuatan buruk lainnya, bila tidak ingin mendapat kecelakaan atas perbuatan yang kita kerjakan. Karena bila kita tidak menyadari kebiasaan tadi akhirnya akan membudaya, sehingga akan sulit, dan berat untuk menghilangkannya di satu sisi; Tetapi di sisi lain iblis, setan, dan sebangsanya merasa bangga dan bahagia karena tipu dayanya berhasil. Dan begitulah bentuk ujiannya. 

Al Qur'an surat Al Hijr ayat 39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesat kan mereka semuanya.

Sekedar mengingatkan kembali bahwa manusia itu memiliki 2 sifat antagonis, yaitu sifat baik berupa sifat kesucian dari unsur batiniah, dan sifat buruk dari unsur lahiriah. Pada mulanya kedua sifat tersebut berjalan seimbang atau harmonis keadaannya, dan tidak terjadi masalah. Tetapi sesuai dengan perkembangan emosional seseorang tentu akan mempengaruhi keharmonisan keduanya, dan inilah yang menyebabkan terjadinya masalah. Oleh karenanya kita diwajibkan jihad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun