Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Relawan TBM, Jangan Khawatir bila Direndahkan Orang Lain

9 Mei 2024   05:46 Diperbarui: 9 Mei 2024   06:00 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Ketika ada seorang relawan mengadu. Karena direndahkan orang lain akibat kiprah sosialnya di taman bacaan. Dia merasa, apa yang salah dengan dirinya?

Saya pun menyampaikan kepadanya. Bahwa rileks saja dan tidak usah peduli. Selagi yang dilakukan baik dan bermanfaat untuk orang lain. Maka jangan khawatir ketika banyak orang yang meremehkan. Jangan khawatir ketika dianggap tidak punya pekerjaan. Jangan khawatir bila direndahkan serendah-rendahnya sekalipun. Dan jangan khawatir pula ketika dianggap sosial dan sejenisnya.

Apapun, biarkanlah. Untuk apa terlalu memikirkan posisi kita di mata orang lain? Karena setiap orang kan punya cara pandang yang berbeda. Jadi resepnya sederhan, tidak usah gubris apa kata orang lain. Toh, mereka tidak membantu kita. Tidak usah menyusahkan diri hanya untuk dipandang baik dan disukai oleh manusia.

Hidup, terus berjalan. Asal kita mau berubah lebih baik, sudah cukup. Karena keadaan seseorang itu tergantung bagaimana akhirnya. Dan setiap amalan itu juga tergantung pada akhirnya. Bukan pada omongan atau penilaian orang lain. Bila kita berbuat baik dan menebar manfaat kepada orang lain, itu semata-mata karena kita ingin memperbaiki hubungan dengan-Nya, untuk meningkatkan nilai-nilai diri sendiri. Sehingga menjadi insan yang lebih baik, lebih berkualitas.

Value diri atau nilai-nilai pribadi. Mengutip dari buku The Fresh Answers, setidaknya ada 5 nilai yang harus dijaga dan dipelihara seseorang. Yaitu 1) Social Values, nilai yang ditentukan oleh masyarakat, 2) Personal Values, nilai yang dimiliki pribadi seseorang. 3) Constitutional Values, nilai yang ditentukan oleh aturan atau norma, 4) Spiritual Values, nilai agama yang melekat pada seseorang, dan 5) Moral Values, nilai moral yang menjadi simbol aktualisasi dan kebahagiaan diri. Karena itu, relawan taman bacaan membangun nilai-nilai diri melalui aktivitas literasi. 


Sejauh eksistensi kita, di mana pun, bisa memberikan nilai-nilai kebaikan kepada orang lain maka kerjakanlah. Perbaiki saja niat dan teruslah ikhtiar, selebihnya serahkan kepada-Nya. Tanpa peduli penilaian atau omongan orang lain. Tidak apa direndahkan, tidak mengapa diremehkan. Seperti kiprah relawan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Demi tegaknya tradisi membaca dan budaya literasi di kalangan anak-anak kampung.

Karena sejatinya, value atau nilai-nilai diri kita ada di hadapan Allah SWT, bukan di mata orang lain. Dan pada waktunya nanti, Allah pasti akan mempertemukan kita dengan orang-orang yang tepat yang bisa menghargai value kita.

Bukankah "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya". Salam literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #KopiLentera

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun