Mohon tunggu...
BangJO Zend
BangJO Zend Mohon Tunggu... Media Freelance

Saya adalah seorang penulis online dengan pengalaman lebih menulis di beberapa kanal media Online baik Lokal atau Nasional. Selain memiliki keahlian Menulis, saya juga memiliki kemampuan dasar di bidang IT. Saya memiliki komitmen yang tinggi untuk memajukan pendidikan dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi institusi tempat saya bekerja. Juga memiliki Hobby Traveling.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Bermutu Untuk Semua: Siap Hadapi Tantangan Abad 21

21 September 2025   08:43 Diperbarui: 21 September 2025   08:43 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembeentukan Karakter Melalui Kelompok Belajar.

oleh Nanang Wiwit Sinudarsono
SMP Negeri 3 Jabung

Aku mengabdikan diri di dunia pendidikan sejak 2003, dan sejak 2010 aku bertugas sebagai guru di SMP Negeri 3 Jabung. Sedari awal, tujuanku sama: menciptakan ruang belajar yang bukan cuma mentransfer pengetahuan, tapi juga membangun karakter, kreativitas, dan daya juang siswa agar mereka siap menghadapi perubahan zaman.

Mengapa Pendidikan Bermutu itu Penting

Abad ke-21 bukanlah era yang ramah bagi yang hanya menguasai hafalan atau hanya mengandalkan metode lama. Globalisasi, perubahan teknologi, krisis iklim, pandemi, dan perkembangan digital menuntut siswa memiliki kemampuan kritis, inovatif, serta adaptif. Mereka butuh berpikir bukan hanya "apa jawabannya" tapi "bagaimana caranya" dan "apakah solusinya berkelanjutan?".

Di SMP Negeri 3 Jabung, seringnya kita menghadapi:

  • Fasilitas yang terbatas, terutama di laboratorium dan sumber belajar teknologi.
  • Perbedaan latar belakang siswa: ada yang akses internet buruk, ada yang kurang dukungan di rumah.
  • Keterbatasan pelatihan guru dalam metode pembelajaran STEM dan metode inovatif lainnya.

Tapi, tantangan-tantangan itu bukan alasan untuk diam. Malah sebaliknya, jadi pemicu untuk berinovasi.

Gagasan dan Pengalaman Nyata

1. Metode STEM sederhana tapi berdampak

Sebagai guru ilmu pengetahuan, aku menggunakan pendekatan STEM yang bisa dilakukan meski minim alat. Misalnya:

  • Eksperimen menggunakan barang-barang bekas (contoh: membuat model sederhana sirkuit listrik dari baterai bekas & lampu kecil).
  • Pemanfaatan teknologi gratis: aplikasi & sumber belajar online yang bisa diakses via HP untuk mendukung pembelajaran di kelas dan tugas rumah.

2. Kolaborasi guru, siswa, dan orang tua

Aku percaya bahwa pendidikan itu bukan tugas guru saja. Beberapa langkah yang sudah kami lakukan:

  • Mengajak orang tua siswa untuk hadir dalam kegiatan "Belajar Bersama Orang Tua", di mana mereka ikut merancang tugas kreatif atau prakarya rumah.
  • Membentuk kelompok belajar antar siswa: siswa yang lebih menguasai topik tertentu membantu teman sebaya.
  • Guru secara rutin bertukar metode & materi dengan rekan guru lain untuk saling belajar inovasi (termasuk bagaimana memasukkan literasi digital dan numerasi dalam tiap bidang pelajaran).

3. Adaptasi terhadap era digital dan tantangan abad 21

  • Memasukkan pembelajaran daring/hybrid saat kondisi mengharuskan (contoh: masa pandemi, atau bila ada siswa yang tidak bisa hadir fisik).
  • Mengajarkan literasi digital: bukan hanya cara memakai gadget, tapi juga mengkritisi informasi, membedakan hoaks, menghitung sumber & data.
  • Menanamkan soft skills: komunikasi, kerja tim, rasa empati, dan kemampuan belajar mandiri.

Harapan & Ajakan

Pengalaman selama lebih dari dua dekade mengajar telah mengajarkan satu hal: kalau kita semua bergerak --- guru, siswa, orang tua, pemerintah, masyarakat --- pendidikan bermutu bukan sekadar mimpi.

Aku berharap:

  • Pemerintah terus memperluas akses teknologi dan pelatihan guru untuk metode pembelajaran terbaru seperti STEM & literasi digital.
  • Sekolah dan guru semakin kreatif dalam cara mengajar, jangan takut mencoba metode baru walau dengan sumber daya terbatas.
  • Orang tua ikut menjadi bagian aktif: mendukung anak belajar di rumah, menyediakan suasana belajar yang kondusif, membangun komunikasi dengan guru.
  • Siswa jangan pasif; ambil bagian dalam proses belajar, ajukan pertanyaan, eksplorasi minat, belajar mandiri.

Kesimpulan

Pendidikan Bermutu Untuk Semua --- Siap Hadapi Tantangan Abad 21 --- bukan sekadar slogan. Ia sebuah panggilan.

Dengan kerja nyata: metode yang inovatif, kolaborasi antarpihak, pemanfaatan teknologi, serta semangat untuk terus belajar dan beradaptasi, aku yakin: siswa di SMP Negeri 3 Jabung, dan di mana pun di Indonesia, bisa menjadi generasi yang bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh, kreatif, peduli, dan siap bersaing di dunia global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun