Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Pacaran Siswa/i SMP, Apa Penyebabnya?

23 November 2022   07:00 Diperbarui: 23 November 2022   09:59 2059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era yang serba digital tentu kita sebagai orang tua harus memiliki motivasi dan semangat dalam hal memelajari segala hal yang berkaitan dengan teknologi. Jika sebagai orang tua kita tak memiliki keinginan bercengkrama dengan teknologi semisalkan gadget maka sudah bisa dipastikan anak-anak akan pasti leluasa menikmati segala suguhan yang disajikan oleh gadget.

Sekarang konten-konten atau tayangan film-film romantis yang sebenarnya hanya boleh disaksikan oleh mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Kini sudah dapat diakses oleh mereka yang masih remaja dengan hanya bermodalkan VPN (Virtual Private Network). Jika sudah demikian, perilaku di kehidupan sehari-hari bakal terpengaruhi oleh tontonan yang mereka saksikan dan bahkan yang ditakutkan oleh orang tua adalah dampak negatif yang ditimbulkan seperti hamil di luar nikah.

Itulah beberapa faktor penyebab dari maraknya trend pacaran yang menjangkiti siswa atau remaja saat ini. Dibutuhkan penanganan khusus dan pembenahan dalam instansi pendidikan yakni dengan gencar memberikan pembinaan dan pengajaran terkait pentingnya memelajari adab dan agama agar bekal spiritual dalam diri peserta didik tercukupi sehingga mereka dapat hidup sebagai remaja yang sehat baik secara rohani maupun jasmani.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun