Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gebyar Kecantikan

13 Juni 2022   07:52 Diperbarui: 13 Juni 2022   08:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo karya Hana Solenthaler  -  Bersumber dari twitter CameraLab

MItos cantik luar dalam, lebih sering jadi bahan beegumam. Apalagi jika berhubungan dengan motif udang di balik batu. Sesuatu yang biasa pun dibuat seru.

Penilaian yang objektif itu bisa menjadi subjektif, manakala memiliki keterikatan dengan perasaan yang sangat tidak menentu.

Cantik bukan semata produk pikiran. Ketika sedang melihat harimau lapar berjalan, muncul ungkapan bagaimana indahnya cara berjalan. " Mlakune kaya macan luwe". Jika sedang berjalan, Si Cantik terkesan seperti harimau lapar. Pelan, meliuk, dan indah.

Kecantikan luar dalam memang lebih enak dijadikan bahan bergumam. Bisa diibaratkan bintang gemintang, silau karena gairah yang sedang terbang. Lalu dijadikankah sebagai lambang kesempurnaan semirip bintang.

Jiwa ini sesekali perlu diistarahatkan. Mata terbiasa melihat permukaan. Sedikit waktu untuk melakukan pendalaman.

Cantik itu terkadang hanya gebyar luar. Secara alamiah, semakin tua akan memudar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun