Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bawah Ancaman Cinta

17 Oktober 2021   03:33 Diperbarui: 17 Oktober 2021   04:06 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapkanlah belati, lalu asahlah, setajam mungkin. Jika pun tega, tak usah itu, ancam melulu.

Belati nan tajam, untuk menikam, ulu hatiku. Saat kau dan aku, tak akur lagi, ingin berhenti.

Detak terbelah, berkeping-keping malah, ingin berpisah. Berdua diam, hati pun luka dalam, tertusuk dendam.

Jatuh cinta adalah, beri belati, tajam sekali. Kau berikan, kepada dia, waktu ikrar pertama.

Setiap kita tengkar, asah belati, ancam berkali. Baru sadar sekarang, bila bertengkar, menghilang arah.

Upaya cinta, bersama sentuh titik, menuju satu. Jika pun retak, kita tambal bersama, sepenuh rasa.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun