Siapkanlah belati, lalu asahlah, setajam mungkin. Jika pun tega, tak usah itu, ancam melulu.
Belati nan tajam, untuk menikam, ulu hatiku. Saat kau dan aku, tak akur lagi, ingin berhenti.
Detak terbelah, berkeping-keping malah, ingin berpisah. Berdua diam, hati pun luka dalam, tertusuk dendam.
Jatuh cinta adalah, beri belati, tajam sekali. Kau berikan, kepada dia, waktu ikrar pertama.
Setiap kita tengkar, asah belati, ancam berkali. Baru sadar sekarang, bila bertengkar, menghilang arah.
Upaya cinta, bersama sentuh titik, menuju satu. Jika pun retak, kita tambal bersama, sepenuh rasa. Â