"Jika Bapak berkenan,.......saya ingin sekali mendampingi Bapak dalam membimbing Tabita ke depan." Bergetar suara Naomi sambil tundukkan kepalanya.
"Bisa lebih kongkret lagi?" pinta Pak Teguh.
"Saya ingin mengisi posisi kosong yang sudah ditinggalkan oleh mendiang Tante."
".................." beberapa saat berikutnya kedua anak manusia itu hanya terpekur saja.
"Terima kasih atas pernyataanmu, Omi. Aku sangat mengagumi kejujuranmu. Tapi aku juga harus jujur kepadamu, bahwa aku belum bisa menjawabnya sekarang."
".................." Naomi cuma bisa mematung, tak kuasa bicara.
"Tapi jangan kuatir Omi, aku akan sungguh-sungguh pertimbangkan hasrat hatimu yang mulia itu."
".................." Naomi pun masih mengarca kelu.
"Dalam waktu dekat, aku akan memberikan jawabannya, Sayang!"
Naomi melihat ada sebongkah asa. Selebihnya masih samar dan abu-abu. Tapi yang penting dia telah bertindak sangat jujur. Dan itu sudah cukup membahagiakan dan memerdekakannya. Apa pun hasilnya nanti, ia serahkan penuh pada kehendak Bapa Surgawi-nya.
         ==000==
Bambang Suwarno - Palangkaraya, 2019