Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan dan Kemiskinan

2 Maret 2024   17:00 Diperbarui: 2 Maret 2024   17:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/31/080400526/begini-hitung-hitungan-angka-kemiskinan-di-indonesia-cara-bps?page=all

 Kemiskinan dan pendidikan

Dua sisi yang tidak dipisahkan

keberadaann ekonomi lemah

Pendidikan sulit digapai

Kemiskinan akan tetap berlanjut

Pendidikan dan kemiskinan dua situasi sosial yang menyebabkan kehidupan seseorang kaya atau tetap miskin. Kemiskinan membuat seseorang tidak dapat melanjutkan Pendidikan dan Pendidikan yang tertinggal membawa seseorang tetap miskin. Sebaliknya, kekayaan yang berlimpah akan membawa seseorang pada Pendidikan yang tinggi dan kekayaannya akan semain berlimpah. Di negara tercinta Indonesia ini kemiskinan masih terus menjadi permasalahan sosial di tengah masyarakat. Kemiskinan membuat orang akan menahan penderitaan dan mengonsumsi makanan seadanya bahkan tidak makan sama sekali selama berhari-hari. Kemiskinan bukan lagi opini tetapi fakta.

Begitu banyak anak yang cerdas tidak dapat melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena factor ekonomi yang tidak mendukung. Kecerdasannya yang bisa membawa kemajuan dan menyumbangkan sesuatu untuk bangsa terpaksa putus di tengah jalan, sebab pembiayaan Pendidikan yang tidak mendukung. Kemiskinan ini menimbulkan angka putus sekolah begitu tinggi.

Bahkan kasus kekurangan gizi dari bayi yang lahir juga sering terjadi, kekurangan gizi yang dikonsumsi oleh seorang ibu selama masa mengandung mengakibatkan gizi dari bayi pun tidak terpenuhi. Bisa saja angka kematian dari bayi karena factor kemiskinan. Kemiskinan membawa seseorang pada keterikatan batin yang tidak dapat mencapai cita-cita dalam hidupnya.

Bagaimana perasaan ketika kalian melihat orang kaya memamerkan makanan yang lezat dan di tempat yang mewah di media sosial dengan membandingkan kaum miskin yang tidak makan sama sekali atau kasus kekurangan gizi pada anak kaum miskin. Orang kaya memamerkan makan lezat berharga mahal, sedangkan kaum miskin membeli beras sekilo tidak mampu. Perasaan sebagai orang yang melihat ini akan sedih dan menangis dua sisi kehidupan manusia yang berbeda.

Kemiskinan bukan terjadi akibat kemalasan melainkan faktor Pendidikan. Seseorang yang tidak mengenyam Pendidikan pasti akan sulit mendapatkan kerja yang bisa secukupnya memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga yang miskin akan tetap miskin dan yang kaya akan tetap kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun