Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kritik pada Metafisika (2)

9 Juni 2022   12:29 Diperbarui: 9 Juni 2022   13:07 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika tidak ada kriteria yang ditetapkan untuk kata baru, maka kalimat di mana kata itu muncul tidak mengungkapkan apa pun, itu adalah kalimat semu yang kosong.

Banyak kata metafisik, yang sekarang ada, tidak memenuhi persyaratan yang baru saja disebutkan, dan karenanya tidak memiliki arti.

Ada  jenis lain dari pseudo-kalimat. Mereka terdiri dari kata-kata yang memiliki arti, tetapi kata-kata ini disusun sedemikian rupa sehingga tidak ada artinya. Sintaks bahasa menentukan kombinasi kata mana yang diizinkan dan mana yang tidak.

Namun, banyak kalimat metafisik tidak mudah dibantah seperti kalimat semu. Fakta  dalam bahasa biasa dimungkinkan untuk membentuk rangkaian kata yang tidak berarti tanpa melanggar aturan tata bahasa menunjukkan  sintaksis tata bahasa, dari sudut pandang logis, tidak cukup. Jika sintaks gramatikal sesuai persis dengan sintaks logis, tidak ada kalimat semu yang bisa muncul.

Jika  teorema-teorema metafisika adalah teorema semu adalah benar, maka metafisika sama sekali tidak dapat diekspresikan dalam bahasa yang terbentuk secara logis. Dari sini mengikuti makna filosofis yang besar dari tugas menciptakan sintaksis logis, yang sedang dikerjakan oleh para ahli logika.

Pernyataan metafisik  tidak dapat dianggap sebagai "hipotesis yang berfungsi", karena untuk hipotesis hubungannya (benar atau salah) dengan pernyataan empiris sangat penting, dan inilah yang kurang dari pernyataan metafisik.

Faktanya, situasinya sedemikian rupa sehingga tidak ada kalimat metafisik yang berarti sama sekali. Ini mengikuti dari tugas yang telah ditetapkan oleh metafisika: ia ingin menemukan dan menyajikan pengetahuan yang tidak dapat diakses oleh sains empiris.

Analisis logis mengungkapkan ketidakbermaknaan dari setiap pengetahuan imajiner yang mengklaim melampaui pengalaman.

Penghakiman ketidakbermaknaan  berlaku untuk tren metafisika yang sayangnya disebut epistemologis, yaitu realisme (karena mengklaim mengatakan lebih dari yang dikandung data empiris).

bersambung ke II___

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun