Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Trans Substansi Makna Salam Tempel Vs Tempel Salam Batas Jogja Magelang

15 Juli 2019   19:16 Diperbarui: 15 Juli 2019   19:19 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdebatan bolak balik antara pihak-pihak yang berseberangan menghasilkan semacam kemajuan linier atau evolusi dalam pandangan peradaban manusia. Hegel melihat metode dialektika bolak-balik antara Socrates dan lawan bicaranya    untuk berdebat melawan pandangan atau posisi sebelumnya  kurang bermutu, dan lebih bermutu nantinya.

Lalu apa hasil sintesis dari ["dialog atau debat bolak-balik"] ini. Saya menyebutnya menghasilkan apa yang disebut  Integritas, Ketulusan, dan Pengetahuan diri.

Integritas adalah konsistensi atau kesatuan di antara ruang batin diri. Ini kecocokan, atau secara geometris, isomorfisme atau kongruensi antara apa yang ada di depan dan apa yang ada di dalam atau di belakang. Integritas mempertahankan kesesuaian ini dalam menghadapi godaan atau tekanan yang diberikan dari luar.

Ketulusan, suatu kebajikan terkait, terutama berkaitan dengan mengatakan apa yang benar-benar diyakini seseorang, yang tidak dapat dilakukan seseorang dengan kepastian kecuali seseorang memiliki pengetahuan diri yang cukup. Dua sinonim untuk ketulusan adalah keterusterangan dan keterbukaan, yang keduanya merupakan istilah spasial.

Pengetahuan diri berarti mampu melihat ke dalam diri   sendiri, memiliki pandangan ke kedalaman, apakah seseorang melihat dari sudut pandang pikiran sadar biasa (diwakili oleh ruang yang terkandung di bagian depan kotak-bingkai, sebuah cara sebelumnya menyajikan model ini. Teori pada dua metafora visual terkait adalah Carl Jung's Shadow, istilahnya untuk aspek-aspek diri yang tersembunyi dan sulit dilihat, dan apa yang disebut psikolog humanistik Carl Rogers transparansi, kemampuan untuk mengungkapkan diri kepada orang lain dengan cara yang meningkatkan kemungkinan pertumbuhan menjadi manusia berbudi luhur.

Karena,  kesadaran atau  pikiran sebagian besar terdiri dari perluasan metaforis dari pengalaman tubuh [bolak balik Magelang Jogja atau Jogja Magelang] yang beroperasi secara tidak sadar , maka bagian dari tugas, kemudian, filsafat, psikologi dan pemikiran spiritual adalah membuat ekstensi ini eksplisit sehingga seseorang menggunakannya se konsisten mungkin dan dengan kesadaran   logika yang disiratkannya. Itulah bagian dari arti pengetahuan diri, ketulusan, dan integritas.

Daftar Pustaka: Apollo Daito., 2018., Laporan Hasil Riset Mandiri., Trans Substansi Makna Hermeneutika Semotika  ["Salam Tempel"vs Tempel Salam] Diantara Jogjakarta Magelang Jawa Tengah,

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun