Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Akuntansi Pendekatan Agency Theory

10 September 2018   12:27 Diperbarui: 10 September 2018   12:33 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat Akuntansi Pendekatan Agency Theory (3)

White  (1970:253), mengemukakan earnings management dilakukan perusahaan yang tingkat profitabilitasnya rendah dan perusahaan yang memiliki risiko tinggi, melalui extra ordinary items, baik sebelum atau setelah  beban periode.        

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kelonggaran (fleksibility principles) dalam memilih metode akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. 

Kelonggaran metode akuntansi ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan nilai laba yang berbeda-beda. Misalnya perusahaan yang memilih metode penyusutan garis lurus akan menaikkan laporan laba, sedangkan perusahaan yang memilih angka tahun atau saldo menurun akan  berpengaruh terhadap menurunkan pelaporan laba yang dilaporkan. Contoh lain misalnya akuntansi persediaan,  metode FIFO untuk menaikkan  pelaporan laba dan metode LIFO tidak menaikkan  pelaporan laba.

Untuk  melihat ada tidaknya relevansi antara pemilihan metode akuntansi dengan nilai laba yang dilaporkan, terlebih dahulu harus dilakukan pencocokan  antara metode akuntansi dalam SAK dengan phenomena  pada perusahaan agar dapat generalisasi. 

Pencocokan yang dimaksud adalah karakteristik  usaha perusahaan misalnya akan berbeda perusahaan dagang dibandingkan dengan perusahaan manufaktur pertambangan. Berikut ini akan dijelaskan pernyataan  SAK  yang dapat digeneralisasikan  dalam perusahaan pertambangan umum pada penelitian ini.

Adapun metode akuntansi yang dapat digeneralisasikan dalam penelitian ini adalah:  (a) SAK nomor 14  tentang metode akuntansi persediaan dengan alternatif; (b) SAK nomor 17 tentang metode akuntansi penyusutan dengan tiga alternatif yaitu  metode berdasarkan waktu, berdasarkan penggunaan dan berdasarkan kriteria lainnya; (c) SAK nomor 20 tentang riset dan pengembangan dengan dua alternatif yaitu dikapitalisasikan atau dibebankan pada beban periodik; (d)  SAK nomor 30 tentang leasing, biaya bunga, dan biaya perbaikan serta pemugaran dengan alternatif dikapitalisasikan atau dibebankan sebagai biaya periodik; (e) SAK nomor 25 tentang laba atau rugi bersih untuk periode berjalan, kesalahan mendasar dan perubahan kebijakan akuntansi, dengan dua kemungkinan yaitu adanya pengakuan laba atau terjadinya pengakuran rugi periode yang bersangkutan; (f)  dan SAK nomor 33 yang secara khusus membahas akuntansi pertambangan umum. 

Menurut Ronen dan Saden (1979); Ali dan Kumar (1994); Moses (1987), penerapan earnings management dapat dilakukan melalui creative accounting practices dengan  tigacara yakni pemilihan metode akuntansi, klasifikasi sistem akuntansi dan pengaturan waktu transaksi.

Dalam penelitian ini pemilihan metode akuntansi sesuai dengan SAK atau FASB akan diuji apakah metode akuntansi depresiasi aktiva tetap, metode akuntansi persediaan, kapitalisasi bunga, biaya eksplorasi ditangguhkan, amortisasi biaya pengembangan ditangguhkan, depresiasi konstruksi dan prasarana pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup,  amortisasi biaya pensiun dan inflasi berpengaruh terhadap earnings management (menaikkan atau menurunkan  pelaporan laba).  

Beberapa penelitian yang dijadikan referensi dalam melakukan deduksi antara lain dilakukan Hagerman dan Zmijewzki (1979); Dhaliwal, Salamon, (1982); Julie (1993); Afrizal (1999); Bowen, et al., (1981); Daley, Vigeland (1983);  Healy, et al  (1987) ; Rusidah (2002);  Watts and Zimmerman (1978); Nichols (1982); Gumianti (2000); Francis (1982); Francis and Reiter (1987).

Cara kedua penerapan earnings management dalam penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan melalui klasifikasi sistem akuntansi.  Cara ini menurut peneliti sama saja dengan penerapan SAK nomor 25 tentang laba atau rugi bersih untuk periode berjalan, kesalahan mendasar dan perubahan kebijakan akuntansi. 

Tujuannya adalah bagaimana perlakuan  akuntansi dalam penggolongan, pengungkapan  atas unsur tertentu dalam laba rugi sehingga semua perusahaan dapat menyusun laporan laba rugi secara konsisten. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya banding laporan keuangan antar periode. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun