Memastikan akses yang setara ke semua jenis pangan lokal
Memberi insentif ekonomi bagi petani untuk menanam pangan non-padi
Mendistribusikan produk pangan lokal melalui pasar modern dan program sosial
Mengubah narasi pendidikan dan media bahwa makan tidak harus selalu dengan nasi
Kesimpulan
Jadi betul, nasi adalah bagian dari identitas Indonesia, tapi ketergantungan mutlak pada nasi adalah risiko besar. Kita membutuhkan sistem pangan yang tangguh, beragam, dan inklusif. Kedaulatan pangan bukan sekadar soal memenuhi kebutuhan kalori, tapi tentang memberi kontrol kepada masyarakat terhadap apa yang mereka tanam, makan, dan wariskan.
Pemerintah, pelaku industri, media, dan masyarakat sipil harus bersama-sama membangun sistem pangan yang memungkinkan rakyat memilih makanan berdasarkan kebutuhan dan nilai hidup mereka, bukan karena keterpaksaan sistemik.
Saat sistem memberi ruang, masyarakat akan memilih bukan karena harus, tetapi karena mereka bisa.
Referensi
Badan Pusat Statistik. (2022). Konsumsi Beras per Kapita. https://www.bps.go.id
Badan Pusat Statistik. (2024). Produksi Padi dan Jagung 2023. https://www.bps.go.id/pressrelease/2024/02/28/2031/produksi-padi-dan-jagung-2023.html
Badan Pusat Statistik. (2022). Pola Konsumsi Pangan Penduduk Indonesia 2022. https://www.bps.go.id/publication/2023/02/28/99fd3a981a9e98943cfdce08/pola-konsumsi-pangan-penduduk-indonesia-2022.html