Mohon tunggu...
Muhammad Azrul Amirullah
Muhammad Azrul Amirullah Mohon Tunggu... Universitas Darussalam Gontor

Nama saya Muhammad Azrul Amirullah saya berasal dari Bengkulu, saya seorang mahasiswa di Universitas Darussalam Gontor Ponorogo, saya memiliki hobi membaca menulis, dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Ibnu Rusyd dan Pengaruhnya Bagi Dunia

11 Mei 2025   23:56 Diperbarui: 11 Mei 2025   23:56 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemikiran Ibnu Rusyd di Eropa sangat populer karena pada gagasan masalah agama dan falsafah atau wahyu dan akal adalah bukan hal yang baru dalam pemikiran Islam, hasil pemikiran pemikiran islam tentang hal ini tidak diterima begitu saja oleh sebagian sarjana dan ulama islam.Kebesaran dan kejeniusan Ibn Rusyd bisa dilihat pada karya-karyanya. Dalam berbagai karyanya ia selalu membagi pembahasannya ke dalam tiga bentuk, yaitu komentar, kritik, dan pendapat.Ia adalah seorang komentator sekaligus kritikus ulung. Ulasannya terhadap karya-karya filsuf besar terdahulu banyak sekali, antara lain ulasannya terhadap karya-karya Aristoteles.

Para ahli sejarah pendapat akan jumlah buku hasil karya dari Ibnu Rusyd. Ermest Renan (1823-1892), yang merupakan seorang filosof Prancis, beliau telah mengatakan bahwa Ibn Rusyd menulis kurang lebih 78 judul buku dalam berbagai bidang ilmu, dengan rincian 39 judul tentang filsafat, lima tentang ilmu alam,  delapan tentang fikih, empat tentang ilmu falak, matematika dan astronomi, dua tentang nahwu dan sastra dan 20 judul tentang kedokteran.

Peyusunan secara kronologis karya-karya Ibn Rusyd pertama kali dilakukan oleh M. Alonso dalam karyanya "La Cronogia en Las Obras des Averoes" pada tahun 1943. Karya-karya Ibn Rusyd dibedakan antara karya yang berdasarkan peikiran sendiri Ibn Rusyd dan karya yang merupakan komentar atas karya-karya orang lain terutama karya Aristoteles.Ibn Rusyd memiliki peran penting dalam melakukan upaya survevisasi filsafat dari bungkaman yang dilakukan oleh al-Ghazali. Dua kitab yang dikarang sebagai upaya penetrasi gencarnya serangan-serangan badai yang telah dicipta al-Ghazali.Ibn Rusyd menjawab serangan Al-Ghazali dengan menerbitkan sebuah buku yang berjudul Tahafutu Al-Tahfut (Kerancuan dari Kerancuan). Kitab inilah yang menjadi pilar utama pemikiran Ibn Rusyd untuk menyelamatkan filsafat. Meski upaya inipun baru nampak membuahkan hasil baru-baru ini saja.

Memang dalam perkembangannya Ibn Rusyd sangat terkenal di wilayah Barat daripada di wilayah Timur, yang dikarenakan pada bagian karya tulisnya yang hanya menyisakan karya terjemahannya saja sedangkan karya yang asli telah dibakar ataupun dilarang untuk diterbitkan, yang dikarenakan banyak pendapat yang mengandung anti-filsafat.Juga di Barat pada zaman tersebut filsafat yang dibawakan Ibnu Rusyd mudah diterima oleh kalangan bangsa barat namun berbanding terbalik dengan bangsa Timur yang menganggap ilmu filsafat telah dikurbankan demi berkembangnya gerakan mistis keagamaan yang semakin pesat.Dari pemikiran yang telah dijabarkan oleh beliau, banyak orang yang tidak menyukainya dan menimbulkan banyak tuduhan fitnah, tidak tanggung-tanggung ia sampai dikafirkan dan pernah diasingkan ke Maghribi (Maroko) oleh semua orang yang membencinya karena banyak orang yang menganggap pemikiran tersebut sudah terlalu melenceng dari ajaran Islam. Itulah sebab mengapa banyak dari karya Ibnu Rusyd yang dibakar dan juga dilarang untuk diterbitkan secara umum.

Namun tidak lama setelah banyaknya tuduhan yang dilontarkan kepada beliau, Ibnu Ruysd meninggal pada tanggal 19 Shafar 595 H/10 Desember 1198 M yang pada saat itu beliau meninggalkan banyak warisan ilmu berupa karya-karya yang melimpah yang terkenal di Barat maupun Timur.*


 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun