Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Dari Kisah Nyata) Rahasia Ritual Embun, Jejen Bukan Koboy Lagi (04)

22 Oktober 2020   01:44 Diperbarui: 22 Oktober 2020   17:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih - lebih setelah ia terlanjur berkomitmen kepada dua istri,yang keduanya memberi.lima anak. Jejen yang tadinya pendiam dan lembut berkata - kata.

Sekarang gampang meletup, terpancing, apabila.lawan bicaranya ngawur  bicara. Buatnya, dirinya dan segenap mantan penderita lepra, harus mendapat perhatian prioritas.

Lain dulu, lain sekarang. Karena banyak bergiat di masjid, sebagai pengurus, sesuai amanat almarhum Bapaknya, Rumedjo yang jadi ustad, pembina keimanan di lingkungan komplek serba guna.

Perlahan seiring perjalanan usia, Jejen sudah semakin lembut dan bisa mengontrol ledakan kemarahannya.

Emosi mirip kuda liar tanpa pelana. Pelan pelan Jejen sebagai legenda hidup.  Banyak mengembang senyumnya. Melihat kelima anaknya belajar dan mengaji. Senyum itu makin meleleh saat melihat dua cucunya, terlahir sempurna.

Nikmat Allah SWT, yang engkau dustakan. Batinnya. Ia masih berjuang menegajkan dua bahtera dengan kekuatan enerji harmonisasi.

Juga menggugah, para pengurus koperasi mengembalikan kerugian yang diderita anggotanya. Jumlahnya tidak sedikit.

Perjuangan amar ma'ruf nahi mungkar. Mengajak ke jalan kebenaran meninggalkan kebatilan itu, butuh pedang yang bernama kasih sayang !.

***
Kini saat ia menatap patung warna emas Dokter Sitanala yang terekspos gagah di teras RSUP  yang dulunya pusat perawatan kusta.

Jejen memiliki sebersit kebanggaan, patung itu dibuatnya bersama Seniornya Sudarman.

Trial dan error, perlu waktu satu tahun untuk membangun kemiripan dengan tokoh medis yang banyak jasanya melayani pengidap kusta di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun