Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laut, Daratan, Langit

15 April 2024   06:52 Diperbarui: 15 April 2024   07:11 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada apa, tumben sepagi ini udah nelpon. Gua hajar lu kalau nggak punya alasan yang tepat merusak tidurku."

Aku tertawa. Diam sejenak. Lalu, "Heh, ngomong-ngomong udah berapa lama kita pacaran?"

"Mm, sekitar ..., sekitar dua tahun. Aneh pertanyaanmu. Ada apa?"

"Tepatnya dua tahun satu bulan lewat tujuh hari."

"Waow, sedetil itu. Kamu ingat, ya?"

"Ya."


"Ada apa?" Kamu mengulang pertanyaan.

"Mau nikah denganku?"

Kamu tertawa.

"Aku serius."

Kamu menatapku. "Kamu nggak sedang bercanda, kan?" tanyamu seperti tak yakin.

"Nggak," jawabku mantap.

"Kalau begitu datang temui orang tuaku malam ini. Berani?"

"Berani!"

***

Lebakwana, April 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun