Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Akhir Perjalanan, Akhirnya

16 Oktober 2021   20:02 Diperbarui: 18 Oktober 2021   22:00 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Larisa Koshkina/ Pixabay.

"Kau egois. Tidak, aku juga tak sanggup hidup sendiri. Biar aku saja yang mati terlebih dahulu."

"Kalau begitu kau juga egois."

Kita berpandangan, tertawa pelan.

"Padahal anak-anak, juga cucu-cucu kita, sudah sering mengajak untuk tinggal bersama mereka."

"Ya."

"Kalau aku meninggal terlebih dahulu, kau mau tinggal bersama anak-anak?"

"Kau sendiri, kalau aku meninggal terlebih dahulu, kau mau tinggal bersama anak-anak?" Kau membalikkan pertanyaanku.

"Ng, mungkin."

"Ya, mungkin."

"Berarti, meninggalkan rumah ini?"

***

Lebakwana, Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun